Emiten Happy Hapsoro (RATU) IPO, Ada Rencana Akuisisi Blok Migas Lagi?
Saham RATU menguat hingga ARA di hari debut.
Fortune Recap
- PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah aksi korporasi
- RATU akan fokus pada bisnis minyak dan gas, dengan Blok Cepu dan Blok Jabung sebagai penopang produksi
- Dana hasil IPO RATU akan digunakan untuk pengembangan bisnis, meningkatkan produksi di Blok Cepu, dan operasional Blok Jabung
Jakarta, FORTUNE - Emiten afiliasi Happy Hapsoro, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/1). Setelah aksi korporasi itu, adakah rencana RATU untuk mengakuisisi blok migas lain ke depannya?
"Kami belum bisa publishya, tapi kami tetap melakukan studi untuk kemudian ke depannya tetap ada," kata Direktur Utama RATU, Alexandra Sinta Wahjudewanti kepada pers di Main Hall BEI.
Lebih lanjut, perseroan masih akan konsentrasi pada bisnis minyak dan gas (migas), yang ditopang oleh Blok Cepu dan Blok Jabung. Dari segi produksi, Blok Cepu berkapasitas 230.000 BBL selama dua tahun terakhir dengan tingkat utilisasi 67,42 persen. Sementara itu, Blok Jabung memiliki kapasitas produksi 62.000 BOE dengan tingkat utilisasi 85,17 persen.
Berdasarkan prospektus, RATU berpartisipasi di Blok Cepu melalui anak usahanya, PT Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC), dengan operator ExxonMobil Cepu Ltd. Untuk Blok Jabung, partisipasi perseroan dilakukan melalui PT Raharja Energi Tanjung Jabung (RETJ), dengan operator PetroChina.
RATU akan fokus menggunakan dana hasil IPO untuk mengembangkan bisnis, dengan alokasi sebesar Rp192,33 miliar. Khusus di Blok Cepu, perseroan akan meminjamkan dana IPO Rp34,97 miliar kepada PJUC.
"Memang akan ada pengembangan [dari operator] ya. Mereka akan melakukan drilling sumber-sumber baru di Cepu. Jadi akan ada peningkatan [produksi] mungkin di tahun berikutnya," katanya lagi.
Adapun, melalui IPO, RATU menggandeng PT Henan Putihrai Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi. Perseroan menghimpun dana sebesar Rp 624 miliar dengan melepas 543,01 juta saham ke publik pada harga penawaran Rp 1.150 per saham. IPO RATU mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 313,15 kali
dengan total 137.932 investor berpartisipasi selama periode penawaran umum pada 2–6 Januari 2025.
Selain untuk meningkatkan produksi di Blok Cepu, dana IPO RATU juga akan digunakan untuk pengembangan cadangan minyak dan keberlanjutan operasional Blok Jabung. Untuk itu, dana IPO sebesar Rp157,36 miliar akan dipinjamkan kepada RETJ. Sementara itu, sisa dana IPO perseroan gunakan untuk kebutuhan operasional.
Terkait pergerakan, saham RATU dibuka menguat 24,78 persen ke harga Rp1.435 pada pembukaan perdagangan. Itu berarti sahamnya menyentuh auto reject atas (ARA). Harga tersebut bertahan hingga akhir perdagangan sesi I.