Jakarta, FORTUNE - Tahun ini, Hermès bertaruh besar di Hong Kong. Merek asal Prancis ini memperluas keberadaannya di salah satu mal paling mewah di kota tersebut, seperti yang dilaporkan oleh Bloomberg, dikutip Senin (5/2).
Langkah ini menandakan keyakinan Hermès bahwa warga kaya Hong Kong akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan bisnisnya pada tahun 2024, terutama ketika pasar Barang Mewah di Tiongkok mengalami penurunan. Meskipun demikian, Hermès tetap menjadi salah satu merek mewah paling berharga di dunia, dan menduduki posisi teratas,
Di Lee Gardens, Causeway Bay, Hermès sedang melakukan renovasi pada toko tiga lantainya. Renovasi ini diperkirakan selesai pertengahan tahun ini, dan toko yang diperbarui akan menawarkan lebih banyak ruang, termasuk produk mulai dari tas hingga furnitur. Hal ini diharapkan dapat memberikan variasi yang lebih besar kepada pelanggan.
Investasi ini di Hong Kong mencerminkan pandangan positif Hermès terhadap sektor barang mewah, dengan menganggap penduduk kota tersebut sebagai kunci pertumbuhan di masa depan.
Membidik orang kaya Hong Kong
Tahun sebelumnya, laporan menunjukkan bahwa Hong Kong menjadi tempat tinggal bagi individu dengan kekayaan bersih tertinggi, dengan lebih dari 12.000 orang memiliki lebih dari US$30 juta di bank.
Kemungkinan besar, penduduk ini memiliki daya beli yang cukup untuk membeli produk Hermès, seperti tas Birkin yang tetap populer di pasaran, dan berbagai produk lainnya. Sangat berbeda jika dibandingkan dengan Cina, negara tetangga, yang dulunya memiliki tingkat pembelian barang mewah yang tinggi. Menilik pasar Cina, merek ini menilai akhir-akhir ini banyak masyarakat kelas menengah dan kaya yang mengurangi pengeluaran mereka karena tantangan ekonomi.
Tidak hanya Hermès, merek-merek seperti Chanel, Dior, dan Louis Vuitton juga mengalihkan fokus mereka ke Hong Kong. Chanel, misalnya, mulai menyewa ruang di Causeway Bay dengan biaya sebesar 3 juta dolar Hong Kong atau setara US$384.000 per bulan pada tahun lalu.
Louis Vuitton menggelar peragaan busana pertamanya di Hong Kong pada bulan November, sementara membuka pop-up toko pakaian pria dan kafe pada bulan Januari. Dior juga memiliki rencana untuk memperlihatkan koleksi pra-musim gugur pria di Hong Kong pada bulan Maret.
Bagi Hermès, toko di Lee Gardens hanyalah satu dari tujuh toko yang dimilikinya di Hong Kong, menurut laporan Bloomberg. Setelah pembukaan kembali, kemungkinan besar toko utama ini akan meraih kesuksesan finansial yang signifikan.