Jakarta, FORTUNE - PT Phapros Tbk (PEHA) targetkan Penjualan obat selama Desember 2024–yang diisi oleh libur Natal dan Tahun Baru–tumbuh 9 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Plt Direktur Utama PT Phapros Tbk, Ida Rahmi Kurniasih, mengatakan bahwa untuk mengantisipasi peningkatan permintaan, perseroan aka meningkatkan produksi Antimo tablet hingga 43 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kami yakin kebutuhan masyarakat akan produk yang dapat menyamankan perjalanan liburan mereka yaitu Antimo dapat terpenuhi dengan baik selama musim libur ini,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Rabu (24/12).
Antimo Group menyelenggarakan berbagai aktivitas edukasi di lapangan terkait upaya pencegahan mabuk perjalanan selama periode libur panjang, serta edukasi di sosial media untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan memperkuat kesadaran masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa produk Antimo tidak hanya dikenal tetapi juga terus menjadi sahabat perjalanan bagi masyarakat. Ini adalah bagian dari upaya berkelanjutan kami untuk beradaptasi dengan kebutuhan zaman dan tetap relevan bagi semua kalangan,” kata Ida.
Andalan sejak lama
Berdasarkan survei Phapros pada awal semester II-2024, Antimo menjadi produk yang paling banyak dikonsumsi konsumen, dibandingkan dengan merek lainnya yang hanya mendapat proporsi 1 persen. Selain itu, 14 responden merupakan konsumen setia obat anti mabuk perjalanan Antimo.
Ini membuktikan, Antimo yang sudah hadir 52 tahun menjadi obat andalan masyarakat ketika berpergian. “Berdasarkan survey, dapat dipersepsikan bahwa konsumen memiliki loyalitas yang baik kepada Antimo, merek legendaris kami,” ujarnya.
Saat ini Phapros memproduksi lebih dari 250 item obat, di antaranya adalah obat hasil pengembangan sendiri dan Antimo jadi salah satu produk unggulan Phapros memimpin pasar di kategori obat anti mabuk.
Phapros juga telah melakukan ekspor ke berbagai negara seperti Kamboja, Peru, Filipina, dan Timor Leste, serta terus memperluas jangkauan pasarnya ke tingkat internasional.