Emiten Pusat Data Ini Melantai di Bursa, Mayoritas Untuk Capex

ARES melepas 20,08% sahamnya dengan harga Rp131 per saham.

Emiten Pusat Data Ini Melantai di Bursa, Mayoritas Untuk Capex
Shutterstock/Gorodenkoff
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA) mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia
  • IPO melepas 20,08% saham ke publik dengan harga Rp131 per lembar
  • 64,17% dana IPO untuk belanja modal, 35,83% untuk modal kerja dan perawatan gedung

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan pusat data (data center), PT Dunia Virtual Online Tbk (AREA), resmi mencatatkan saham perdana atau initial public offering di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada, Senin (1/4).

Dalam IPO ini, perseroan melepas maksimal 20,08 persen sahamnya ke publik atau 510 juta lembar saham baru dengan harga Rp131 per lembar. Dalam aksi korporasi ini, AREA menunjuk PT Panin Sekuritas Tbk sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

“Melalui IPO ini, kami ingin selalu memberi dampak positif. Kami ingin secara konsisten memaksimalkan layanan dalam bidang data center di Indonesia yang berkembang semakin agresif,” kata Direktur Utama AREA, Michael Alifen, dalam keterangannya, Senin (1/4).

Michael mengatakan setelah dikurangi biaya emisi, sekitar 64,17 persen dana dari IPO akan dimanfaatkan untuk belanja modal atau capital expenditure (capex). Perusahaan itu akan melakukan pemasangan infrastruktur penunjang baik peralatan maupun perangkat di Data Hall 2 dan 3 yang masih kosong.

Sementara itu, sekitar 35,83 persen dana akan ditujukan untuk modal kerja untuk mendukung kegiatan operasional perusahaan. Contohnya, untuk melakukan perawatan mechanical, electrical, plumbing (MEP) dan untuk perawatan gedung. 

 

Perusahaan yang telah tersertifikasi

Perusahaan itu saat ini telah tersertifikasi rated 3 facility dengan standar ANSI/TIA 942-B untuk cakupan arsitektur, telekomunikasi, kelistrikan, dan mekanikal.

“Kami telah memiliki rekam jejak yang baik sebagai perusahaan data center. Saat ini, perseroan memiliki tiga data center facility di tiga lokasi berbeda, yakni AREA31 Cimanggis, AREA31 Gedung Cyber 1, dan AREA31 Gedung TIFA I dan II dengan total kapabilitas pasokan listrik mencapai 25 MW,” ujar Michael.

Sejumlah kegiatan usaha yang dijalankan perseroan saat ini adalah jasa penyewaan rack colocation, secured cage, data hall, teleport facility, dan office space.

Sementara itu, kinerja finansialnya, seperti terlihat dalam laporan keuangan yang berakhir pada September 2023, menunjukkan capaian pendapatan Rp30,93 miliar atau naik 47,94 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp1,85 miliar, naik 12,54 persen dibandingkan dengan laba September 2023 yang mencapai Rp1,64 miliar.

Aset perseroan per 30 September 2023 bernilai Rp221,08 miliar, naik dari Rp167,63 miliar pada akhir 2022.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

WTO Buktikan Uni Eropa Diskriminasi Minyak Sawit Indonesia
Daftar 10 Saham Blue Chip 2025 Terbaru
Selain Bukalapak, Ini 7 e-Commerce yang Tutup di Indonesia
Israel Serang Gaza Usai Sepakat Gencatan Senjata, 101 Warga Tewas
Suspensi Saham RATU Resmi Dicabut, Jadi Top Gainers
Mengapa Nilai Tukar Rupiah Bisa Naik dan Turun? Ini Penyebabnya