Jakarta, FORTUNE - Emiten Properti, PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE), akan memfokuskan dana perseroan untuk ekspansi ketimbang membagikannya sebagai dividen pada tahun buku 2023.
Direktur Bumi Serpong Damai, Hermawan Wijaya, menyatakan pembagian dividen merupakan ranah pemegang saham yang ditentukan melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Keputusan ini tentunya menimbang kondisi keuangan dan rencana ekspansi perseroan pada tahun berikutnya.
"Saat ini BSDE perlu capex besar untuk pembebasan lahan dan ekspansi lainnya. BSD juga sedang meningkatkan pendapatan berulang dari properti investasi. Jadi, land bank dan ekspansi ini sebagai bahan baku pengembangan tahun-tahun berikutnya," kata dia dalam acara Public Expose Live 2023, Selasa (28/11).
BSDE terakhir kali membagikan dividen pada 2017 dengan nilai Rp96,23 miliar.
Saat ini, kebutuhan belanja modal atau capex BSDE berkisar Rp2 triliun–3 triliun per tahun, sedangkan untuk realisasi belanja modal per September 2023 telah mencapai Rp2,8 triliun.
Dana tersebut digunakan untuk pengembangan tahap II Kota Wisata, pembangunan ruko, Tol Serpong-Balaraja Seksi 1 B, hingga proyek bersama Grup Kawan Lama, Living Wold Grand Wisata. Diharapkan Tol Serpong-Balaraja Seksi 1 B dan Living World dapat beroperasi tahun depan.
Untuk kinerja hingga kuartal III 2023, BSDE membukukan pendapatan usaha Rp7,3 triliun, naik 2,3 persen secara tahunan. Sementara itu, raihan laba bersih mencapai Rp1,8 triliun atau naik 92,6 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Marketing sales atau pra-penjualan hingga September 2023 telah mencapai Rp6,75 triliun. Perincianya, proyek residensial rumah tapak berkontribusi Rp4,47 triliun, dan komersial Rp2,28 triliun.
Kejar target hingga akhir 2023
BSDE optimistis target marketing sales Rp8,8 triliun hingga akhir tahun 2023 dapat dicapai, bahkan sedikit melampauinya. Salah satu alasannya adalah karena adanya insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) atau bebas PPN rumah yang menggairahkan sektor properti.
"Namun, target 2024 masih dalam tahap penyusunan," ujarnya.
Per September 2023, BSDE memiliki cadangan real estat dengan nilai total Rp13,66 triliun. Persediaan tersebut terdiri dari tanah dan bangunan yang siap dijual senilai Rp4,28 triliun, bangunan yang sedang didirikan Rp2,18 triliun, tanah yang sedang dikembangkan Rp7,20 triliun, serta persediaan hotel dan lainnya Rp1,06 miliar.
Sebagian besar persediaan tersebut berada di BSD City, yang merupakan flagship project Sinar Mas Land di Indonesia.