Jakarta, FORTUNE – Emiten layanan kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), mengakuisisi 39 persen saham di Proline, produsen alat kesehatan diagnostik in vitro. Nilai pembelian 39 persen atau 5.850 lembar saham adalah Rp72 miliar.
Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, mengatakan kinerja Proline dari tahun-tahun sebelumnya menunjukan hasil yang baik. Dia mengharapkan akuisisi ini memberikan dampak positif terhadap pendapatan perseroan.
“Maka dengan langkah strategis ini, kami berharap dapat semakin mengukuhkan posisi perseroan dalam mengamankan pelayanan dan meningkatkan kinerja bisnisnya di tahun-tahun mendatang,” kata dia dalam keterangannya, dikutip Jumat (28/6).
Proline mampu mengembangkan produk diagnostik dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang tinggi dan mampu mengisi keperluan bahan baku diagnostik bagi layanan laboratorium swasta maupun pemerintah yang pada akhirnya akan meningkatkan nilai bagi pemegang sahamnya.
Mengamankan rantai pasok PRDA
Dalam industri layanan kesehatan, menurut Dewi, rantai pasok yang terganggu dapat menyebabkan gangguan operasional, peningkatan biaya, dan potensi kehilangan pelanggan. Dengan memiliki saham di Proline, perseroan dapat memastikan kendali yang lebih besar atas rantai pasok.
“Hal ini dapat mengurangi risiko keterlambatan dan ketidakpastian yang terjadi dalam logistik pihak ketiga,” ujarnya.
Selain itu, untuk mendukung pemerintah dalam membangun kemandirian alat kesehatan di Indonesia secara berkesinambungan, PRDA yakin bahwa Proline merupakan perusahaan yang tepat bagi perseroan untuk berinvestasi karena Proline memiliki produk-produk dengan TKDN tinggi.
Hal ini menunjukkan komitmen kami dalam mendukung industri lokal dan mengurangi ketergantungan pada impor serta memperkuat posisi perseroan sebagai pemimpin dalam penyediaan solusi kesehatan berkualitas tinggi.
Produksi Proline di Cikarang
Saat ini, Proline telah memiliki satu pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka III Cikarang, Jawa Barat, yang beroperasi sejak 15 Oktober 2011. Sejak pabrik pertama ini diresmikan, Proline telah memproduksi berbagai produk reagen kimia rutin yang digunakan oleh ribuan fasilitas layanan kesehatan di Indonesia.
Pada 2023, Proline menambah lini produknya, yaitu reagen hematologi untuk berbagai merek instrumen hematologi yang banyak digunakan di Indonesia.
Selain itu, seluruh produk Proline telah memiliki izin edar yang menunjukkan bahwa produk Proline telah memenuhi persyaratan manfaat, keamanan, dan kualitas sebagai alat kesehatan diagnostik in vitro yang berkualitas.
Dalam kerja sama produksi dan pengembangan berbagai instrumen laboratorium, Proline bekerja sama dengan berbagai perusahaan global dari Jerman, Cina, Korea, Jepang, Spanyol, dan Amerika.
Hingga 31 Maret 2024, Prodia telah mengoperasikan jejaring layanan sebanyak 298 gerai di 80 kota dan 34 provinsi di seluruh Indonesia, beberapa di antaranya merupakan Prodia Health Care yakni layanan wellness clinic yang berbasis personalized medicine serta specialty clinics yang terdiri dari Prodia Children’s Health Centre, Prodia Women’s Health Centre dan Prodia Senior Health Centre.