Jakarta, FORTUNE - Emiten Rokok PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP) telah menyusun sejumlah strategi guna dapat memaksimalkan kinerja keuangan untuk mengarungi sisa tahun 2024.
Presiden Direktur HMSP Ivan Cahyadi menjelaskan sejumlah strategi yang akan mendorong pertumbuhan kinerja HMSP ke depan, seperti peningkatan pangsa pasar dan penjualan produk.
“Kami memiliki sejumlah inisiatif yang tentunya akan memanfaatkan seluruh portofolio kami, yang akan mendorong kinerja perusahaan sepanjang sisa tahun ini,” kata Ivan dalam acara paparan publik perusahaan di Jakarta, Senin (29/7).
Inisiatif itu ditujukan untuk menghadapi industri rokok yang berkembang sangat dinamis. Oleh karenanya, HMSP menyiapkan strategi perusahaan melibatkan portofolio multikategori yang kuat pada seluruh segmen dan inovasi berkelanjutan.
Pertama, HMSP akan melakukan peningkatan pangsa pasar pada segmen rokok golongan I.
Golongan I yang dimaksud adalah segmen sigaret kretek mesin tar rendah (SKM LT) dan sigaret putih mesin (SPM).
Hal tersebut berkaitan dengan posisi HMSP dalam SKM LT dan SPM.
Ivan mengatakan saat ini HMSP masih menjadi pemimpin pasar rokok dengan merek Sampoerna A dan Marlboro.
Secara ekuitas, dia mengeklaim merek Sampoerna A mempunyai nilai dua kali lipat jika dibandingkan dengan 10 merek kompetitor di kelasnya.
Untuk menjaga segmen pasar ini, pihaknya akan melakukan kreativitas dalam portofolio segmen-segmen tersebut.
“Kami terus melakukan berbagai upaya untuk memperkuat ekuitas merk kami,” katanya.
Segmen sigaret rokok tangan
Upaya HMSP dalam mempertahankan kepemimpinan dalam industri tembakau nasional ditunjang oleh inovasi pada keseluruhan portofolio yang mencakup peluncuran merek baru, baik pada segmen rokok maupun segmen produk tembakau inovatif, dan penambahan fasilitas produksi Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Alasan produksi SKT ditambah adalah karena terjadi peningkatan pada segmen ini.
Pada kuartal II-2024, perseroan telah meluncurkan 4 merek baru SKT.
Menurutnya, SKT melibatkan puluhan ribu tenaga kerja yang didominasi oleh perempuan.
“Kami membuka dua pabrik SKT dan menambah lima Mitra Produksi Sigaret (MPS), serta kinerja ekspor dengan nilai mencapai lebih dari US$100 juta hingga semester I-2024,” ujarnya mengenai segmen.
Saat ini HMSP mempunyai 52 fasilitas produksi rokok yang tersebar di Pulau Jawa.
Segmen rokok bebas asap
Ivan juga menjelaskan pihaknya akan mendorong pertumbuhan produk bebas asap dengan dukungan jangkauan pasar yang kuat melalui teknologi digital.
Target tersebut dilakukan melalui inovasi dan ekspansi, seperti memperluas komersialisasi ke target area di berbagai kota, dengan lebih dari 200.000 pengguna dewasa (18+) IQOS dan momentum pertumbuhan yang kuat di Jakarta.
"IQOS mampu meraih pangsa pasar 4,5 persen, meningkat sebesar 1,8 poin dari kuartal kedua 2023. Perkotaan Jakarta mewakili Jakarta Barat, Pusat, dan Selatan yang mencakup sekitar 1,5 juta pengguna nikotin dewasa," ujar Ivan.
Dalam mendorong inovasi bisnis, terutama untuk produk bebas asap, HMSP telah merealisasikan investasi senilai lebih dari US$300 juta untuk fasilitas produksi produk tersebut—yang telah diresmikan pada 2023.
Fasilitas produksi dengan orientasi ekspor ke Asia Pasifik dan pasar domestik ini turut dilengkapi dengan laboratorium dengan kualitas kelas dunia untuk pengujian produk tembakau inovatif bebas asap.
Sepanjang semester I-2024, produsen rokok tersebut mengalami penurunan laba periode berjalan sebesar 11,55 persen menjadi Rp3,31 triliun per Juni 2024.
Padahal penjualan bersih HMSP naik 2,96 persen menjadi Rp57,81 triliun pada semester I-2024.
Pada periode yang sama tahun lalu, penjualan bersih emiten rokok ini mencapai Rp56,15 triliun.