Perusahaan Sawit Haji Isam (JARR) Dapat Kredit Rp1,4 T dari Mandiri

Kredit digunakan untuk membayar utang ke Mandiri.

Perusahaan Sawit Haji Isam (JARR) Dapat Kredit Rp1,4 T dari Mandiri
ilustrasi perkebunan sawit (dok. Sinar Mas)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR) mendapatkan kredit Rp1,4 triliun dari Bank Mandiri.
  • Kredit ini memiliki jangka waktu 8 tahun dan dijamin dengan aset perusahaan senilai Rp1,4 triliun.
  • Dana kredit akan digunakan untuk melunasi utang perusahaan ke Bank Mandiri, meskipun pendapatan JARR turun hingga September 2024.

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan sawit milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), mendapatkan gelontoran kredit dari Bank Mandiri sebesar Rp1,4 triliun.

Dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) terungkap bahwa Direktur Keuangan Jhonlin Agro Raya, Temmy Iskandar, mengatakan penandatanganan akta perjanjian kredit investasi antara Bank Mandiri dengan JARR dilaksanakan pada 24 Oktober 2024.

Jangka waktu kredit ini adalah selama 96 bulan atau 8 tahun.

"Limit kredit akta perjanjian kredit investasi dengan Bank Mandiri sebesar Rp1,4 triliun," demikian Temmy, dikutip Selasa (29/10).

Dia menjelaskan nilai aset yang dijaminkan JARR dalam kredit tersebut berupa 12 sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) atas kebun kelapa sawit, bangunan pabrik biodiesel, bangunan pabrik minyak goreng, dan bangunan pembangkit listrik beserta sarana dan prasarana milik perseroan dengan total nilai Rp1,4 triliun. Selain itu, JARR juga menjaminkan anak usahanya atas nama PT Eshan Agro Sentosa dalam pengajuan kredit tersebut.

"Transaksi tersebut telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 Oktober 2024," kata Temmy.

Rencananya, dana yang didapatkan dari kredit investasi tersebut akan digunakan untuk melunasi seluruh utang yang dimiliki JARR ke Bank Mandiri. Utang dimaksud adalah dua fasilitas kredit agunan surat berharga dan Bank BPD Kalimantan Selatan atas fasilitas kredit kolateral.

Transaksi tersebut dikecualikan dari transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

Laporan keuangan terbaru perusahaan menunjukkan JARR membukukan pendapatan Rp2,63 triliun hingga September 2024. Angka tersebut merosot dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp3,09 triliun. Meski begitu, laba bruto yang dikantongi perusahaan naik menjadi Rp301,3 miliar dibandingkan dengan Rp164,87 miliar pada periode sama tahun lalu.

Demikian pula laba bersih tahun berjalan yang mengalami peningkatan menjadi Rp155,34 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp47,62 miliar.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

Most Popular

Sri Mulyani Ungkap Tantangan Industri Tekstil
Cara Membuat Paspor Baru Online: Syarat beserta Biayanya
Usai Diakuisisi, Net TV Ganti Nama Jadi MDTV dan Rombak Direksi
Menperin Berikan 3 Syarat agar Apple Bisa Jual iPhone 16 di Indonesia
Bantah Lakukan PHK, Bos Sritex Ungkap Sudah Liburkan 2.500 Karyawan
Saham Multipel GOTO Resmi Tercatat, Dapat Kode GOTOM