Jakarta, FORTUNE - Perusahaan sawit milik Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), mendapatkan gelontoran kredit dari Bank Mandiri sebesar Rp1,4 triliun.
Dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) terungkap bahwa Direktur Keuangan Jhonlin Agro Raya, Temmy Iskandar, mengatakan penandatanganan akta perjanjian kredit investasi antara Bank Mandiri dengan JARR dilaksanakan pada 24 Oktober 2024.
Jangka waktu kredit ini adalah selama 96 bulan atau 8 tahun.
"Limit kredit akta perjanjian kredit investasi dengan Bank Mandiri sebesar Rp1,4 triliun," demikian Temmy, dikutip Selasa (29/10).
Dia menjelaskan nilai aset yang dijaminkan JARR dalam kredit tersebut berupa 12 sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) atas kebun kelapa sawit, bangunan pabrik biodiesel, bangunan pabrik minyak goreng, dan bangunan pembangkit listrik beserta sarana dan prasarana milik perseroan dengan total nilai Rp1,4 triliun. Selain itu, JARR juga menjaminkan anak usahanya atas nama PT Eshan Agro Sentosa dalam pengajuan kredit tersebut.
"Transaksi tersebut telah memperoleh persetujuan dari para pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 18 Oktober 2024," kata Temmy.
Rencananya, dana yang didapatkan dari kredit investasi tersebut akan digunakan untuk melunasi seluruh utang yang dimiliki JARR ke Bank Mandiri. Utang dimaksud adalah dua fasilitas kredit agunan surat berharga dan Bank BPD Kalimantan Selatan atas fasilitas kredit kolateral.
Transaksi tersebut dikecualikan dari transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.
Laporan keuangan terbaru perusahaan menunjukkan JARR membukukan pendapatan Rp2,63 triliun hingga September 2024. Angka tersebut merosot dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya, yaitu sebesar Rp3,09 triliun. Meski begitu, laba bruto yang dikantongi perusahaan naik menjadi Rp301,3 miliar dibandingkan dengan Rp164,87 miliar pada periode sama tahun lalu.
Demikian pula laba bersih tahun berjalan yang mengalami peningkatan menjadi Rp155,34 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp47,62 miliar.