Inflasi Masih Terkendali, IHSG Diprediksi Hijau Lagi

Tapi, tetap harus waspada akan potensi koreksi.

Inflasi Masih Terkendali, IHSG Diprediksi Hijau Lagi
Pria melintasi layar digital pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Pada penutupan perdagangan akhir pekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 44,67 poin atau 0,64 persen ke 7.042,93. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan menguat lagi, Selasa (4/7), setelah ditutup naik di level 6.696 kemarin sore dan mampu menembus garis MA-20.

Menurut CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, setelah pengumuman data ekonomi inflasi, lahir sentimen penunjang pergerakan IHSG sampai beberapa waktu mendatang. Inflasi inti Juni 2023 mencapai 2,58 persen (YoY), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya, yakni 2,66 persen (YoY). Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) adalah 3,52 persen (YoY), lebih rendah dari inflasi IHK bulan Mei 2023 yang tercatat sebesar 4,00 persen (YoY). “Ini menunjukkan kondisi perekonomian yang masih dalam keadaan stabil,” kata William melalui riset hariannya.

William memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 6.601 dan resisten di 6.742. Saham-saham pilihannya, yakni: UNVR, HMSP, ASII, PWON, ASRI, SMRA, BINA, BBCA, dan BBNI. 

Ia menambahkan, peluang koreksi masih dapat investor manfaatkan untuk mengakumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang.

Selain inflasi, indeks manufaktur juga naik menjadi 52,5 pada Juni. Menurut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, kenaikan itu mengindikasikan laju industri manufaktur masih di area ekspansi berkat permintaan dari dalam dan luar negeri yang terus terjaga. Harapannya, itu dapat menjadi bantalan dalam menghadapi badai ketidakpastian dunia.

Ia pun memperkirakan IHSG menguat terbatas dengan support 6.671 dan resisten 6.711. Waspada akan potensi koreksi. Saham yang ia soroti hari ini, yakni: BMRI, MDKA, dan TBLA.

Proyeksi pola gerak IHSG dari perspektif analisis teknikal

Proyeksi pergerakan IHSG. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memprediksi IHSG menguat di kisaran support 6.675 dan resisten di 6.720 setelah menguat 0,52 persen kemarin sore. Menurutnya, IHSG dapat menguji kembali resisten fraktal 6.744 atau melanjutkan penguatan menuju 6.767 karena ditutup di atas garis SMA-20.

“Namun demikian, IHSG cenderung akan melanjutkan suatu fase konsolidasi apabila tetap berada di bawah 6.744,” katanya dalam riset.

Adapun, level support IHSG berada di 6.622, 6.589, 6.542 dan 6.509. Sementara itu, resistennya di 6.717, 6.767, 6.815, dan 6.884. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish. Saham-saham yang ia soroti hari ini, yaitu: GOTO, INCO, PGAS, SMGR, dan UNVR.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana mengatakan, jika IHSG mampu bertahan di atas 6.622 sebagai support, maka posisinya sedang berada di awal wave c dari wave (i) dari pada label merah. Tapi, bila IHSG kembali menembus 6.622 maka posisinya berada di bagian dari wave b dari wave (i) sehingga masih rawan koreksi menuju 6.601 sampai 6.632 pada label hitam.

Support IHSG adalah 6.622 dan 6.578, sedangkan resistennya adalah 6.744 dan 6.772. Saham pilihannya meliputi: ARTO, MDKA, MTEL, dan UNVR.

Magazine

SEE MORE>
Investor's Guide 2025
Edisi Januari 2025
Change the World 2024
Edisi Desember 2024
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024

Most Popular

Profil Rahmat Shah, Pengusaha Sukses dan Ayah Raline Shah
Berapa Harga 1 Lot Saham BBRI? Ini Rincian dan Kinerjanya
Profil Pemilik Kopi Tuku, Rintis Usaha dari Tugas Kuliah
4 Sosok Konglomerat Pengendali Saham CBDK usai Debut IPO
Layanan Marketplace Bukalapak Tutup, Dampak dari Predatory Pricing
Hashim Djojohadikusumo Beli Induk WIFI, Saham Sentuh ARA