Jakarta, FORTUNE - Emiten menara Grup Djarum, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) telah mengumumkan jadwal pembagian Dividen tunai tahun 2023.
Pembayaran dividen akan dilakukan pada 26 Juli 2024, setelah resmi diumumkan pada 27 Juni 2024. Adapun, berikut ini detail dari jadwal distribusi dividen dari TOWR sebelum hari pembayaran:
- Akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen (cum diciden) di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 4 Juli 2024.
- Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 5 Juli 2024.
- Akhir periode perdagnagan saham dengan hak dividen (cum dividen) di Pasar Tunai: 8 Juli 2024.
- Awal periode perdagangan saham tanpa hak dividen (ex dividen) di Pasar Tunai: 9 Juli 2024.
- Tanggal daftar pemegang saham yang berhak atas dividen atau recording date: 8 Juli 2024.
Sebelumnya, TOWR mengungkapkan akan membagikan dividen final Rp901 miliar atau Rp18,1 per saham. Itu melengkapi dividen interim yang sudah perseroan bagikan pada Desember 2023, yang berjumlah Rp298,79 miliar atau Rp6 per saham.
Jadi, secara akumulatif, dividen perseroan untuk tahun 2023 mencapai Rp1,2 triliun atau Rp24,1 per saham. Rasio pembayaran dividen TOWR itu sama dengan 37 persen dari laba bersih perseroan pada 2023, yakni Rp3,25 triliun.
Selain dialokasikan sebagai dividen, laba bersih Sarana Menara Nusantara pada 2023 juga disisihkan untuk:
- Laba ditahan untuk meningkatkan modal kerja senilai Rp2,05 triliun atau 62,5 persen dari total laba bersih.
- Dana cadangan wajib sebesar Rp100 juta.
Di luar faktor laba bersih, data keuangan per 31 Desember 2023 yang melandasi kebijakan dan besaran pembagian dividen Sarana Menara Nusantara adalah saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya sebesar Rp16,68 triliun, serta total ekuitas senilai Rp16,51 triliun.
Pada perdagangan hari Jumat (28/6) pukul 15.53 WIB, saham TOWR tercatat naik 2,10 persen ke harga Rp730 per saham. Dikutip dari IDX Mobile, volume transaksi atas saham TOWR berjumlah 67,9 juta saham, dengan nilai transaksi Rp49,3 miliar, dan frekuensi transaksi 2.610 kali.