Fortune Recap
- Menteri BUMN, Erick Thohir, menargetkan setoran dividen perusahaan pelat merah sebesar Rp85 triliun pada 2024.
- 10 BUMN yang memberikan setoran dividen terbesar antara lain PT Bank Rakyat Indonesia, PT Pertamina, PT Bank Mandiri, dan PT Telekomunikasi Indonesia.
Jakarta, FORTUNE - Pada pertengahan Juni lalu saat berbicara di hadapan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan target setoran dividen perusahaan pelat merah pada 2024 mencapai Rp85 triliun atau lebih besar dari capaian 2023 yang sebesar Rp81 triliun.
Meski demikian, jika ditotal pendapatan pemerintah dari dividen BUMN sendiri mencapai Rp82,06 triliun pada 2023.
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang dirilis Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menunjukkan angka keseluruhan tersebut terdiri dari pendapatan bagian laba BUMN (dividen) di bawah Kementerian BUMN sebesar Rp81,27 triliun, dan dividen lembaga di bawah Kementerian Keuangan sebesar Rp841,49 miliar
Adapun total dividen yang diterima negara sepanjang tahun lalu didominasi oleh 10 BUMN. Namun, 70 persen dividen hanya disumbang oleh empat BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Rp23,23 triliun), PT Pertamina (Rp14,02 triliun), PT Bank Mandiri (Rp12,85 triliun), dan PT Telekomunikasi Indonesia (Rp8,65 triliun).
Berikut perincian 10 BUMN yang memberikan setoran dividen terbesar:
- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk: Rp23,23 triliun
- PT Pertamina (Persero): Rp14,02 triliun
- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk: Rp12,85 triliun
- PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk: Rp8,65 triliun
- PT Mineral Industri Indonesia (Persero): Rp7,46 triliun
- PT Pupuk Indonesia (Persero): Rp5,05 triliun
- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk: Rp4,39 triliun
- PT PLN (Persero): Rp2,19 triliun
- PT Pelabuhan Indonesia (Persero): Rp1,38 triliun
- PT Semen Indonesia (Persero) Tbk: Rp847,61 miliar
- BUMN Lainnya: Rp1,99 triliun
Sejalan dengan target dividen jumbo, Erick telah mengusulkan penyertaan modal negara (PMN) senilai total Rp57,8 triliun untuk periode 2024-2025.
Perinciannya, Kementerian BUMN mengusulkan PMN yang berasal dari alokasi pembiayaan cadangan investasi APBN 2024 senilai Rp13,6 triliun. Sementara itu, untuk tahun anggaran 2025, Erick mengajukan suntikan modal negara sebesar Rp44,24 triliun.
BUMN yang diusulkan meraih PMN 2024 dari alokasi pembiayaan cadangan investasi adalah PT Kereta Api Indonesia (Persero) Rp2 triliun, PT Hutama Karya (Persero) Rp 1,6 triliun, PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) dan ID Food masing-masing Rp1 triliun. Setelah itu ada PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) alias IFG masing-masing diusulkan meraih Rp3 triliun, dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA sebesar Rp 2 triliun..