Jakarta, FORTUNE - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) alias Alfamidi mengungkapkan penambahan investasi saham di PT Lancar Wiguna Sejahtera (LWS) atau Lawson sebesar Rp70,00 miliar, Selasa (5/9).
LWS sendiri terafiliasi dengan MIDI karena kepemilikan saham sebesar 70,00 persen. Nilai transaksi itu sesuai dengan persentase tersebut.
“Transaksi penambahan investasi saham oleh perseroan dalam LWS secara proporsional dengan tujuan untuk mempertahankan persentase kepemilikan saham perseroan pada LWS,” tulis Manajemen Midi Utama Indonesia dalam keterangan resmi, dikutip dari keterbukaan informasi.
Sebelum transaksi, volume saham ditempatkan dan disetor penuh oleh Midi Utama Indonesia di LWS berjumlah 567.463.790 lembar saham atau setara dengan nilai nominal Rp56,75 miliar. Setelahnya, baik jumlah volume maupun nilai nominalnya sama-sama naik menjadi 639.927.580 lembar saham dan Rp63,99 miliar.
Peningkatan modal saham Lawson
Langkah Alfamidi meningkatkan investasi di Lawson berkaitan dengan peningkatan modal saham ditempatkan dan disetor oleh LWS sejumlah Rp100,00 miliar atau setara dengan 103.519.700 lembar saham.
“Dengan harga pelaksanaan sebesar Rp966 per saham dan dengan nilai nominal Rp100 per saham, yang diambil bagian secara proporsional oleh perseroan dan pemegang saham lainnya,” tulis Manajemen Midi Utama Indonesia.
Selain Alfamidi, daftar pemegang saham Lawson lainnya, terdiri dari: PT Amanda Cipta Persada (20,34 persen), PT Cakrawala Mulia Prima (4,83 persen), dan PT Perkasa Internusa Mandiri (4,83 persen).
Adapun, jumlah kepemilikan ketiga investor tersebut juga turut meningkat seperti MIDI, dengan perincian sebagai berikut:
- PT Amanda Cipta Persada: 185.883.726 lembar saham atau hampir Rp18,59 miliar (dari sebelumnya 164.834.720 lembar saham atau Rp16,48 miliar).
- PT Cakrawala Mulia Prima dan PT Perkasa Internusa Mandiri
Masing-masing memiliki 44.185.475 lembar saham atau senilai Rp4,42 miliar, dari sebelumnya masing-masing 39.182.023 lembar atau Rp3,92 miliar.
MIDI sendiri menargetkan untuk menambah 700 gerai baru pada 2023, yang mana 500 di antaranya adalah gerai Lawson. Setengah di antaranya adalah toko yang berdiri sendiri, sementara setengah lagi mengusung konsep store-in-store.
“Kami memperkirakan pembukaan gerai [Lawson] itu baru akan membuahkan hasil signifikan terhadap laba bersih MIDI pada 2024, seiring dengan estimasi pencapaian lebih dari 1.000 toko Lawson dan peluang turunnya biaya atau penjualan yang meningkatkan NPM (net profit margin) pada 2024,” jelas Analis Samuel Sekuritas, Pebe Peresia dalam risetnya Juli lalu.