Mau Ekspansi ke Asia, Holywings Group Niat IPO 2025

Thailand jadi tujuan ekspansi pertama.

Mau Ekspansi ke Asia, Holywings Group Niat IPO 2025
Salah satu outlet Holywings. (dok. holywings)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Holywings Group pertimbangkan IPO pada 2025 untuk ekspansi ke Asia, termasuk klub malam terbesar di Thailand.
  • Rencana perusahaan untuk menambah jaringan hingga 80 di akhir 2025 dengan ekspansi ke Kuala Lumpur, Seoul, dan Taipei.
  • Valuasi perusahaan saat ini sekitar US$300 juta, meningkat dari US$150.000 saat beroperasi, dana IPO akan dialokasikan sebagai modal kerja.

Jakarta, FORTUNE - Holywings Group mempertimbangkan menggelar pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) pada 2025. Tujuannya, menyokong rencana ekspansi mereka ke Asia. 

Co-Founder Holywings Group, Ivan Tanjaya mengungkapkan rencana perusahaan memperluas bisnis ke Bangkok pada 2025. Ia mengeklaim, itu akan menjadi salah satu klub malam terbesar di Thailand, dengan kapasitas 1.000 orang. Hal itu akan menjadi ekspansi internasional pertama Holywings, yang saat ini mengoperasikan lebih dari 50 bar dan restoran di Indonesia—termasuk klub pantai Atlas di Bali.

Menurut Ivan sendiri, Holywings Group membidik untuk menambah jaringannya hingga berjumlah 80 di akhir 2025. “Dengan rencana untuk ekspansi ke Kuala Lumpur, Seoul, dan Taipei,” ujar Ivan, sebagaimana dikutip dari Bloomberg, Kamis (17/10).

Berapa estimasi nilai dari rencana IPO Holywings? Ivan dan Co-Founder Holywings Group, Eka Setia Wijaya menolak memberikan detailnya. Namun, untuk saat ini, valuasi perusahaan berjumlah sekitar US$300 juta, melejit dari US$150.000 saat perusahaan beroperasi dengan modal awal di 2014.

Dalam rencana perusahaan, dana dari proses IPO akan dialokasikan sebagai modal kerja. Ivan dan Eka pun sedang bersiap untuk berdiskusi dengan para bank, sembari tetap membuka opsi pendanaan lain.

Perjalanan Holywings Group

Perjalanan Holywings Group berawal dari kedai nasi goreng di Jakarta. Akan tetapi, penjualannya lesu selama berbulan-bulan. Dari situ, Ivan dan Eka mulai menawarkan hiburan secara langsung (live entertainment) di kedainya.

Sejak saat itu, kunjungan ke sana meningkat pesat. Akhirnya, hal itu membuat Holywings menghadirkan berbagai klub dengan format dan segmen berbeda. Dari klub malam kelas atas dengan meja dengan pengeluaran rata-rata hampir US$1.000 (sekitar Rp15,49 juta), hingga bar musik massal dengan pengeluaran rata-rata US$5 (sekitar Rp77.452).

“Kami masih menawarkan nasi goreng itu di menu kami. Ini resep yang sama, tetapi sekarang penjualannya lebih baik,” ujar Eka.

Di Bali, Atlas didatangi oleh rata-rata 60.000 pelanggan per bulan, bahkan bisa mencapai 10.000 per hari saat musim liburan. Dus, rencana Holywings Group memboyong klub Atlas ke Bangkok ditargetkan dimulai sebelum Festival Songkran pada April 2025. Sebab, festival itu biasanya mampu menarik kedatangan jutaan wisatawan internasional. 

Related Topics

Holywings GroupIPO

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

Daftar Saham Afiliasi Para Calon Menteri dalam Pemerintahan Prabowo
Investor Asal Korsel dan Cina Bakal ke Indonesia Bawa Dana Jumbo
Ini 3 Waktu Terbaik untuk Memulai Investasi Emas
Akhirnya Sri Mulyani Kenakan Bea Masuk Antidumping Keramik Impor Cina
Ini Biaya dan Perbandingan Franchise Alfamart dan Indomaret
BI: Biaya Transaksi QRIS Gratis hingga Rp500 Ribu per 1 Desember 2024