Tokyo Metro Co. IPO Oktober, Terbesar Kedua Setelah SoftBank
Tokyo Metro Co salah satu operator kereta bawah tanah Jepang
Fortune Recap
- Operator kereta Jepang, Tokyo Metro Co, siap mencatatkan saham di Bursa Efek Tokyo sebagai IPO terbesar setelah SoftBank.
- Harga penawaran awal saham ditetapkan di kisaran 1.100 hingga 1.200 yen per saham, dengan estimasi nilai IPO sekitar 349 miliar yen atau Rp36,96 triliun.
- Tokyo Metro Co telah memiliki 2.724 stasiun pada 2023 dengan rata-rata jumlah penumpang sebanyak 6,52 juta orang per hari dan mengelola total jalur operasional sepanjang 195,0 kilometer.
Jakarta, FORTUNE - Operator Kereta Jepang, Tokyo Metro Co, bersiap mencatatkan saham di Bursa Efek Tokyo. Ini digadang sebagai IPO terbesar Jepang setelah SoftBank.
Pada Senin (7/10) waktu setempat, Tokyo Metro menetapkan harga penawaran awal di kisaran 1.100 hingga 1.200 yen per saham, dibandingkan dengan estimasi 1.100 yen di prospektus sebelumnya.
Namun, harga IPO final dari salah satu dari dua operator kereta bawah tanah Jepang milik pemerintah Tokyo dan nasional itu akan diputuskan pada 15 Oktober 2024. Sementara itu, pencatatan saham akan dilakukan pada 23 Oktober 2024, sebagaimana dikutip dari The Japan News.
Nilai IPO Tokyo Metro Co diperkirakan berjumlah sekitar 349 miliar yen atau sekitar Rp36,96 triliun. Angka itu hanya berada di bawah IPO SoftBank, yang menghimpun 2,65 triliun yen pada 2018.
Tokyo Metro Co. memulai perjalanannya pada 1920, ketika Perusahaan Kereta Api Bawah Tanah Tokyo didirikan. Tujuh tahun setelahnya, jalur kereta bawah tanah pertama Jepang pun dibuka, tepatnya di antara distrik Asakusa dan Ueno, di Tokyo.
Dikutip dari situs web resmi Tokyo Metro, perusahaan telah memiliki 2.724 stasiun pada 2023. Rata-rata jumlah penumpangnya adalah 6,52 juta orang per hari. Mereka mengelola 180 stasiun dengan total jalur operasional sepanjang 195,0 kilometer.
Per 21 Juni 2024, rute operasional Tokyo Metro mencakup di antaranya: Marunouchi Line, Ginza Line, Tozai Line, Namboku Line, Fukutoshin Line, dan Chiyoda Line. Dari ratusan stasiun di jalur operasional Tokyo Metro, Stasiun Ikebukuro lah yang mencatatkan rata-rata volume pelanggan terbanyak, yakni 500.694 orang per hari di 2023, naik 8,5 persen (YoY). Diikuti oleh Stasiun Otemachi (312.041 orang per hari, naik 12,4 persen YoY); KitaSenju (232.109 orang per hari, naik 7,6 persen YoY); Ginza (217.244 orang per hari, naik 15,1 persen YoY); dan Toyosu (202.030 orang per hari, naik 14,2 persen YoY).
Menyusul kabar lanjutan soal IPO Tokyo Metro, Indeks TOPIX tercatat menguat 1,68 persen selama perdagangan Senin waktu setempat.