Jakarta, FORTUNE - Emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) meraih pendapatan bersih senilai Rp3,26 triliun pada semester pertama 2024, bertumbuh 13 persen (YoY) dari Rp2,90 triliun.
Secara terperinci, itu berasal dari pendapatan berulang (recurring revenue) senilai Rp2,45 triliun, naik 12,6 persen (YoY). Pendapatan itu mencakup pendapatan ritel mal (Rp1,68 triliun, naik 10 persen YoY); pendapatan office leasing (Rp157 miliar, naik 2 persen YoY); dan pendapatan hospitality (Rp609 miliar, naik 17 persen YoY).
Selain pendapatan berulang, PWON pun mencetak development revenue senilai Rp811 miliar, naik 17,9 persen (YoY).
Berdasarkan segmentasi, PWON mengumpulkan pendapatan dari segmen retail leasing (52 persen), hotel dan serviced apartment (19 persen), office leasing (5 persen), kondominium (12 persen), rumah tapak (11 persen), dan perkantoran (1 persen).
Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan Pakuwon Jati naik 10,6 persen (YoY) dari Rp1,3 triliun menjadi Rp1,4 triliun. Kendati demikian, perseroan masih berhasil membukukan laba bruto Rp1,85 triliun, melonjak 14,1 persen (YoY) dari Rp1,62 triliun.
Bagaimana dengan laba? Laba bersih yang disesuaikan tercatat sebesar Rp1,35 trilliun, naik 31 persen (YoY) dari Rp 1,03 trilliun.
Prapenjualan dan belanja modal Pakuwon Jati di semester pertama 2024
Sepanjang enam bulan pertama 2024, PWON meraih prapenjualan atau marketing sales sebesaR Rp770 miliar. Angka itu terutama berasal dari penjualan unit rumah di township Grand Pakuwon dan Pakuwon City, diikuti oleh penjualan unit apartemen di Pakuwon Bekasi, Pakuwon Mall Surabaya, Eastcoast Mansion Surabaya, dan menara One Icon di Tunjungan Plaza, Surabaya.
Komposisi penjualan itu meliputi: rumah tapak (54 persen), serta kondominium dan perkantoran (46 persen).
Sampai dengan periode semester pertama 2024, PWON mencatat, sekitar 70 persen dari total prapenjualan berasal dari program insentif PPNDTP yang masih dijalankan oleh pemerintah sejak kuartal IV 2023.
Ihwal belanja modal, Pakuwon Jati telah merealisasikan senilai Rp852 miliar untuk membiayai proyek konstruksi Pakuwon Mall Bekasi, Pakuwon City Mall Surabaya, serta membeli tanah di Semarang, area Pakuwon City, dan di Yogyakarta.