MARKET

Wintermar  Offshore Kantongi Laba Bersih Rp218 Miliar Usai Jual Kapal

EBITDA WINS juga melonjak 46,5 persen mencapai US$12,7 juta.

Wintermar  Offshore Kantongi Laba Bersih Rp218 Miliar Usai Jual KapalIlustrasi anjungan migas. (Pixabay/466654)
29 July 2024

Jakarta, FORTUNE  - Emiten Pelayaran, PT Wintermar Offshore Tbk (WINS) mencatat kenaikan laba bersih sepanjang semester I 2024. Laba bersih perseroan melonjak 1.174  persen menjadi US$13,38 juta dari sebelumnya US$1,05 juta dari meningkatnya pendapatan dan keuntungan penjualan kapal. 

Hingga enam bulan pertama 2024, WINS mencatat total pendapatan  US$38,32 juta, naik 22,9 persen didukung oleh kenaikan yang tinggi (41,5 persen YOY) atas pendapatan divisi kapal milik menjadi US$27,2 juta.

Hal ini disebabkan oleh naiknya  tarif sewa kapal secara berkesinambungan OSV dengan rata-rata 39,8 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Laba Kotor Wintermar pada semester I melonjak 90,4 persen secara tahunan menjadi US$10,4 juta dari US$5,4juta pada semester I 2023 terdorong oleh kenaikan tarif sewa atas kapal milik.

EBITDA grup juga melonjak 46,5 persen YOY, mencapai US$12,7 juta, sementara laba bersih yang dapat diatribusikan mencapai US$13,4 juta untuk periode yang sama atas pembukuan keuntungan besar dari penjualan kapal perusahaan.

"Penjualan kapal menghasilkan keuntungan signifikan dari penjualan aset tetap sebesar US$17,4 juta di semester I 2024. Ini berkontribusi terhadap arus kas perseroan untuk diinvestasikan kembali ke kapal serupa namun lebih muda," kata manajemen perseroan dalam keterangan dikutip Senin (29/7).

Prospek Industri

Menurut International Energy Forum (IEF) dan S&P Global, permintaan minyak diperkirakan mencapai hampir 110 juta barel per hari (mb/d) pada 2030 sebelum secara bertahap menurun menjadi sekitar 100 mb/d pada 2050.

Tren ini menegaskan kebutuhan kritis akan investasi berkelanjutan di sektor energi, seiring dengan adanya kesadaran yang meningkat akan kebutuhan energi yang signifikan dalam periode transisi energi fosil ke energi terbarukan.

Tingginya permintaan baja dan rare minerals untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterai, ditambah dengan perlambatan adopsi kendaraan listrik (EV) barubaru ini, diperkirakan akan menyoroti ketidakpastian permintaan minyak di masa depan.

Dalam setengah tahun terakhir, sektor minyak lepas pantai diuntungkan oleh kondisi ekonomi yang lebih menguntungkan, karena breakeven cost yang lebih rendah untuk proyek hulu telah mendorong investasi berkelanjutan dalam eksplorasi minyak dan gas lepas pantai, khususnya di wilayah yang kaya dengan cadangan yang belum termanfaatkan. 

Bersamaan dengan itu, pasar Kapal Pendukung Lepas Pantai (OSV) mengalami pertumbuhan yang dinamis didorong oleh permintaan dari peningkatan aktivitas lepas pantai di sektor minyak dan gas secara global.

Di sektor lepas pantai, terdapat penekanan pada eksplorasi deepwater dan ultra-deepwater sehingga meningkatkan kebutuhan akan OSVcanggih yang mampu beroperasi di lingkungan yang menantang.

Seiring meningkatnya kebutuhan kapal dan investasi di industri Migas,industri kapal pendukung lepas pantai (OSV) masih menghadapi tantangan utama, yakni mas kelangkaan pembangunan kapal baru dan diperparah dengan umur armada yang menua, terutama di antara kapal-kapal besar yang krusial untuk operasional deepwater.

Kondisi ini membuat pasar semakin ketat, sehingga mendorong tarif sewa lebih tinggi akibat permintaan yang tinggi dan terbatasnya ketersediaan kapal baru. 

Prospek Bisnis

Wintermar secara strategis memperkuat posisi keuangan dan memperluas basis aset. Dalam enam bulan pertama 2024, Perusahaan telah menginvestasikan dana sebesar US$13,9 juta untuk tiga kapal tambahan, di mana dua di antaranya adalah heavy load barge yang baru dibangun dan akan diterima pada akhir tahun ini. 

Investasi ini memposisikan armada Wintermar pada segmen dengan permintaan yang diperkirakan lebih tinggi di tahun-tahun mendatang. Kapal-kapal ini akan diperlukan seiring proyek pengeboran dan eksplorasi awal yang baru dimulai, secara bertahap beralih ke fase konstruksi dan produksi dalam siklus tersebut.

Pada Juni, perusahaan memenangkan proyek dua tahun untuk dua PSV dengan tarif sewa lebih dari dua kali lipat tarif rata-rata 2023 untuk kapal sejenis. Hal ini menyebabkan peningkatan nilai kontrak yang dimiliki pada akhir Juni 2024 menjadi US$75 juta. 

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.