Bitcoin Cetak Rekor Tertinggi, Saingi ETF Treasury BlackRock
Dominasi bitcoin 60,56% dari total kapitalisasi kripto.
Fortune Recap
- Bitcoin kembali mencetak rekor dan semakin dominan di pasar kripto, menyaingi U.S. Treasury Bond ETF milik BlackRock.
- Dominasi Bitcoin mengindikasikan investor lebih bersedia mengambil risiko untuk imbal hasil yang lebih besar.
- Ketidakpastian ekonomi global mendorong perpindahan sebagian portofolio investor dari Treasury ke Bitcoin sebagai aset relatif aman.
Jakarta, FORTUNE - Bitcoin kembali mencetak rekor dan semakin dominan di pasar kripto. Di tengah ketidakpastian ekonomi global, BTC mulai menyaingi U.S. Treasury Bond ETF milik BlackRock, yang merupakan andalan sistem keuangan AS dan salah satu pasar terbesar dunia.
Dominasi ini mengindikasikan bahwa sejumlah investor mungkin lebih bersedia mengambil risiko demi mencari imbal hasil yang lebih besar.
Melansir coindesk.com, pekan lalu Bitcoin mendekati rekor tertingginya di atas US$73.000, dengan nilainya mencapai 800 kali lipat dari BlackRock iShares 20+ Year Treasury Bond ETF (TLT). Angka ini naik signifikan dibandingkan November 2021, ketika BTC berada di 466 kali lipat nilai ETF tersebut.
U.S. Treasury dianggap sebagai salah satu aset teraman karena didukung oleh kredit pemerintah AS. Selain dipegang sebagai cadangan oleh banyak bank sentral, Treasury menjadi tolok ukur suku bunga global; saat hasil (yield) naik, harga turun, begitu pula sebaliknya.
Ketidakpastian ekonomi jadi tantangan
Ketidakpastian ekonomi baru-baru ini menjadi tantangan bagi banyak investor. Sejak pandemi Covid-19, suku bunga yang terus meningkat membuat Treasury kehilangan daya tarik. Dengan inflasi sektor jasa yang tetap tinggi, defisit anggaran AS yang hampir US$2 triliun, serta konflik di Eropa Timur dan Timur Tengah, suku bunga tampaknya tidak akan kembali ke 0 persen dalam waktu dekat.
Kurangnya insentif ini mungkin menyebabkan ETF Treasury dengan aset senilai US$60 miliar ini merugi 7 persen tahun ini, sementara Bitcoin justru naik 55 persen. Kinerja ini menunjukkan kemungkinan perpindahan sebagian portofolio investor dari Treasury jangka panjang ke Bitcoin.
Menurut Van Straten, dengan sifat dasar Bitcoin yang dianggap sebagai penyimpan nilai serta kesuksesan ETF spot yang terdaftar di AS, BTC mulai muncul sebagai aset relatif aman bagi investor global di tengah ketidakpastian ekonomi yang berkelanjutan.
Reli Bitcoin mendorong dominasinya di pasar kripto hingga mencapai 60,56 persen dari kapitalisasi total cryptocurrency. Bagi investor kripto, dominasi ini justru menjadi tanda peralihan ke aset yang lebih stabil menjelang pemilu AS.
“Investor tampak mulai mengurangi kepemilikan mata uang alternatif (altcoin) yang lebih berisiko dan beralih ke Bitcoin sebagai pemimpin pasar,” ujar Van Straten.