Kembangkan Lawson, Emiten Djoko Susanto Tambah Modal Rp200 M
Tiga perusahaan terafiliasi ambil bagian dalam aksi ini.
Jakarta, FORTUNE - PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) atau Alfamidi mengumumkan penambahan modal saham ditempatkan dan disetor anak usahanya, PT Lancar Wiguna Sejahtera (LSW) atau Lawson Indonesia. Dengan aksinya ini, LWS akan mengantongi dana segar Rp200 miliar untuk pengembangan usaha.
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), LWS melakukan peningkatan modal saham dengan menerbitkan saham baru sebanyak 207,14 juta saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 966 per lembar saham dan nilai nominal Rp100 per saham. Dengan demikian, nilai transaksi ini mencapai sebesar Rp200,09 miliar.
Dalam penerbitan saham baru ini, PT Amanda Cipta Persada (ACP) mengambil bagian 138,78 juta saham atau setara dengan nilai penyertaan saham Rp134,06 miliar diikuti PT Cakrawala Mulia Prima (CMP) sebanyak 34,17 juta saham atau Rp33,01 miliar. Sedangkan PT Perkasa Internusa Mandiri (PIM) akan menyerap 34,17 juta lembar saham dengan nilai penyertaan saham Rp33,01 miliar.
Manajemen mengatakan, aksi korporasi ini dilatari oleh kondisi makroekonomi dan mobilitas masyarakat yang kembali normal. Hal ini dinilai menjadi sentimen positif bagi industri ritel yang kian menguat sebagai indikator perekonomian nasional khususnya industri makanan dan minuman yang menjadi salah satu sektor andalan yang menopang pertumbuhan
manufaktur dan ekonomi nasional.
Sebagai respon perkembangan kebutuhan pasar yang dinamis dan dalam rangka inovasi bisnis yang didorong oleh ketatnya persaingan perusahaan ritel, perseroan melakukan langkah strategis dengan mempertimbangkan potensi dan peluang usaha di masa yang akan datang.
"Perseroan memandang perlu melakukan pengembangan usaha guna mendorong pertumbuhan pendapatan yang berkelanjutan pada LWS dengan melakukan peningkatan modal saham dengan skema penerbitan saham baru kepada ACP, CMP, dan PIM yang akan digunakan sebagai sumber pendanaan dalam mengembangkan gerai 'Lawson' dan memperkuat struktur permodalan dan modal kerja LWS," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, Senin (13/3).
Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar dan daya serap atas kebutuhan konsumen serta memberikan kontribusi positif bagi kinerja keuangan konsolidasian perseroan.
"Dengan melakukan transaksi, diharapkan dapat tercipta sinergi antar perusahaan dimana ACP, CMP dan PIM diharapkan dapat mendukung rantai pasokan (supply chain) produk makanan siap saji (ready-to-eat) LWS secara berkelanjutan di masa yang akan datang," kata perseroan.
Selanjutnya, MIDI dan LWS dapat menerapkan strategi pemasaran dan pengembangan bisnis yang berbasis pelayanan bernilai tambah bagi para konsumen dengan memperluas jaringan dan lokasi gerai yang terus akan bertambah melalui konsep One Stop Shopping yang merupakan konsep dasar dari jaringan gerai Alfamidi, Alfamidi super dan Lawson sebagai gerai komunitas yang ingin memberikan pelayanan lebih untuk konsumen yang lebih lengkap,mudah dan dekat dengan masyarakat.
Transaksi afiliasi
Adapun pertimbangan lain dilakukannya transaksi ini dengan pihak yang terafiliasi dengan perseroan (ACP, CMP, dan PIM) dikarenakan sumber pendanaan yang diperoleh dari masing-masing pihak dinilai bakal lebih efisien dan dapat dilakukan dengan jangka waktu lebih cepat. Dengan demikian, LWS dapat segera menggunakan dana hasil transaksi untuk melakukan pengembangan usaha dan kegiatan operasional gerai convenience store Lawson.
"Sedangkan jika transaksi dilakukan dengan pihak ketiga yang tidak terafiliasi, maka kemungkinan sumber pendanaan yang diperoleh LWS akan mengalami prosedur yang lebih rumit dan kurang efisien dibandingkan dengan pihak yang terafiliasi. Hal tersebut dapat memberikan dampak bagi kinerja keuangan LWS di masa yang akan datang," tulis manajemen.
Dengan pengambilbagian saham LWS oleh ketiga perusahaan afiliasi tersebut, maka susunan pemegang saham LWS otomatis berubah dan menyebabkan saham Midi Utama terdilusi.
Jika sebelum transaksi, MIDI memegang 99,00 persen saham LWS dan 1,00 persen sisanya digenggam ACP, maka setelah transaksi pembelian saham kepemilikan MIDI tergerus menjadi 70 persen. Di sisi lain, kepemilikan saham ACS bertambah menjadi 20,34 persen, diikuti CMSP 4,83 persen dan PIM 4,83 persen.
Saham MIDI terdilusi
Meskipun transaksi akan memberikan dampak penurunan persentase kepemilikan saham perseroan, dimana MIDI tidak ikut ambil bagian atas penerbitan saham baru LWS, namun MIDI tetap memiliki kendali atas LWS dan dapat terus mengkonsolidasikan kinerja keuangan LWS yang telah memperoleh sumber pendanaan baru.
"Langkah ini diyakini dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan posisi perseroan serta nilai kapitalisasi pasar perseroan yang pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan maupun seluruh pemegang saham," kata manajemen.
Untuk diketahui, seluruh pihak yang bertransaksi berelasi dan berada dibawah naungan PT Sigmantara Alfindo atau Alfa Corp, perusahaan ritel, makanan minuman, properti dan sebagainya milik taipan Djoko Susanto.