Bakal Lanjutkan Meikarta, Lippo Cikarang Gelar Rights Issue Rp1,48 T
LPCK akan menerbitkan 2,97 miliar saham baru.
Fortune Recap
- PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) akan tambah modal melalui rights issue dengan target dana Rp1,48 triliun.
- LPCK akan menerbitkan 2,97 miliar saham baru dengan harga pelaksanaan Rp500 per saham.
- Dana dari rights issue akan dialokasikan untuk anak perusahaan MSU dan proyek konstruksi properti.
Jakarta, FORTUNE - PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) berencana menambah modal melalui mekanisme rights issue atau penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD). Dari aksi korporasi ini, perusahaan menargetkan dana sebesar Rp1,48 triliun.
Informasi dari laman keterbukan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (12/12), menunjukkan LPCK akan menerbitkan sebanyak 2,97 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp500 per saham dan harga pelaksanaan yang sama, yaitu Rp500 per saham. Jumlah tersebut setara dengan maksimal 52,61 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah rights issue.
Jika saham baru yang ditawarkan dalam PMHMETD tahap II tidak sepenuhnya diambil oleh pemegang saham atau pemegang hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD), sisa saham tersebut akan dialokasikan secara proporsional kepada pemegang HMETD lain yang mengajukan pemesanan lebih besar dari hak mereka.
PT Kemuning Satiatama, sebagai pemegang saham mayoritas, telah memastikan menyerap seluruh haknya, yaitu sebanyak 2,4 miliar saham senilai Rp1,2 triliun. Perseroan saat ini menguasai 80,83 persen saham LPCK, sementara sisanya yang sebesar 19,17 persen dimiliki oleh publik.
Penggunaan dana rights issue
Dari dana yang terkumpul melalui rights issue ini, sekitar 95 persennya akan dialokasikan untuk penyertaan modal kerja kepada anak perusahaan LPCK, yaitu PT Mahkota Sentosa Utama (MSU), pengembang proyek Meikarta. Sisa dana akan digunakan untuk modal kerja guna mendukung kegiatan operasional perusahaan, khususnya demi membiayai proyek konstruksi properti.
Apabila hasil dari PMHMETD tahap II belum mencukupi kebutuhan modal kerja, LPCK telah menyiapkan alternatif pembiayaan lain, termasuk mengoptimalkan arus kas operasional dan memanfaatkan fasilitas pembiayaan perbankan.
Rights issue ini dijadwalkan berlangsung pada 10–14 Februari 2025. Tanggal cum HMETD ditetapkan pada 4 Februari 2025 untuk pasar reguler dan negosiasi, sedangkan untuk pasar tunai jatuh pada 6 Februari 2025.
Per September 2024, LPCK mampu meraih pra-penjualan sebesar Rp1,05 triliun, setara dengan pencapaian sebesar 74 persen dari target 2024 yang sebesar Rp1,43 triliun.
Pra-penjualan per September 2024 tersebut ditopang oleh proyek-proyek residensial, yaitu Waterfront Uptown, Newville, dan Cendana Spark, serta permintaan tinggi untuk penjualan hunian dan ruko-ruko komersial dengan kontribusi masing-masing sebesar 64 persen dan 27 persen, dengan sisa 9 persen terdiri dari penjualan lahan industri.