Garudafood Bakal Buyback Saham dan Siapkan Dana Rp20 Miliar
Setidaknya akan mengumpulkan 46 juta lembar saham.
Fortune Recap
- PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) akan melakukan buyback saham dengan alokasi dana Rp20 miliar, setara dengan 0,13 persen dari total saham yang dikeluarkan.
- Perusahaan menggelontorkan Rp50 juta untuk biaya perantara pedagang efek dan lainnya dalam pelaksanaan buyback tersebut.
- Garudafood akan meminta restu pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 30 April 2024.
- Pada tahun 2023, laba bersih PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) naik sebesar Rp580,41 miliar atau meningkat 36,5 persen dibanding
Jakarta, FORTUNE - PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback dengan mengalokasikan dana sebesar Rp20 miliar.
Surat keterbukaan informasinya di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (21/3), menunjukkan bahwa perseroan berencana melakukan buyback terhadap 46.395.349 saham atau setara dengan 0,13 persen dari total saham yang dikeluarkan.
Manajemen GOOD menjelaskan bahwa untuk melakukan buyback itu, perusahaan menggelontorkan Rp50 juta untuk biaya perantara pedagang efek dan lainnya.
"Pelaksanaan pembelian kembali saham akan mengakibatkan turunnya kas internal GOOD dengan nilai penurunan maksimal sebesar Rp20 miliar," demikian keterangan perusahaan, Kamis (21/3).
Untuk menggelar aksi korporasi ini, Garudafood akan meminta restu pemegang saham pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar pada 30 April 2024.
GOOD akan menggelar buyback terhitung sejak tanggal persetujuan RUPSLB dan dalam jangka waktu selambat-lambatnya 18 bulan atau target buyback 0,13 persen tercapai.
“Atau ketika alokasi dana buyback habis dan atau ketika GOOD memutuskan bahwa program buyback selesai dilaksanakan," begitu keterangan manajemen GOOD.
Kinerja Garudafood sepanjang 2023
Sepanjang 2023, emiten konsumer ini mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar Rp 580,41 miliar atau meningkat 36,5 persen jika dibandingkan dengan periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp425,2 miliar.
Sepanjang tahun lalu, penjualan bersih GOOD naik tipis 0,31 persen secara tahunan, dari semula Rp10,51 triliun pada 2022 menjadi Rp 10,54 triliun.
Penjualan bersih tersebut terdiri atas penjualan makanan dalam kemasan yang bernilai Rp9,40 triliun, penjualan minuman Rp1,13 triliun, dan penjualan lain-lain Rp230,95 miliar.
Jika dilihat segmen geografisnya, penjualan domestik masih mendominasi dengan angka Rp10,18 triliun, dan penjualan ekspor mencapai nilai Rp357,53 miliar.