PAM Mineral Bagikan Dividen Interim Rp42,54 miliar, Ini Jadwalnya
Dividen yang dibagikan sebesar 69 persen dari total laba.
Jakarta, FORTUNE - PT PAM Mineral Tbk (NICL) akan membagikan dividen interim tahun buku 2023. Emiten pertambangan ini akan menebar dividen interim dengan total Rp42,54 miliar.
Jumlah dividen NICL setara dengan Rp4 per saham, atau 69 persen dari total laba bersih PAM Mineral per September 2023 yang mencapai Rp61,65 miliar.
“Pembagian dividen sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada tanggal 13 November 2023," kata Sekretaris Perusahaan PAM Mineral Suhartono yang dikutip dari keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (14/11).
Berikut jadwal pembayaran dividen interim NICL:
- Cum dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 22 November 2023
- Ex dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi: 23 November 2023
- Cum dividen di pasar tunai: 24 November 2023
- Ex dividen di pasar tunai: 27 November 2023
- Recording date: 24 November 2023
- Pembayaran dividen: 12 Desember 2023
Kinerja PAM Mineral selama kuartal III-2023
Laporan keuangan perusahaan menunjukkan capaian laba bersih Rp61,64 miliar sepanjang kuartal III-2023. Itu berarti secara tahunan terdapat peningkatan 8,4 persen jika dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp56,85 miliar.
Kenaikan laba bersih NICL terjadi meski penjualan nikel turun 1,8 persen secara tahunan menjadi Rp254,88 miliar hingga akhir September 2023 dibandingkan dengan kuartal III-2022 yang mencapai Rp738,92 miliar.
Secara terperinci, penjualan nikel PAM Mineral ke pihak ketiga, yakni ke PT Kyara Sukses Mandiri, mencapai Rp283,44 miliar atau berkontribusi 39,05 persen dari total penjualan. Selanjutnya, penjualan ke PT Tsingkun Dua Delapan mencapai Rp218,14 miliar atau 30,05 persen.
Kemudian, PT Zhao Hui Nickel mencapai Rp91,01 miliar atau sebesar 12,54 persen, dan penjualan lain-lain tercatat mencapai Rp133,27 miliar atau 18,36 persen dari total penjulan. Seiring turunnya penjualan, beban pokok penjualan NICL juga turun 3,2 persen menjadi Rp584,93 miliar dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp604,27 miliar.