SMAR Targetkan 10 Ribu Petani Sawit Penuhi Standar Keberlanjutan
Praktik sawit keberlanjutan penting untuk persaingan global.
Fortune Recap
- SMAR mendukung keberlanjutan kelapa sawit melalui program Sawit Terampil
- Lebih dari 9.000 petani telah dilatih dan 800 petani sudah sertifikasi RSPO
- SMAR memiliki ambisi melatih hingga 100.000 petani sawit swadaya hingga 2035
Jakarta, FORTUNE - PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) terus menunjukkan komitmennya mendukung keberlanjutan pada sektor Kelapa Sawit.
Melalui program Sawit Terampil, perseroan menargetkan 10.000 petani sawit swadaya mendapatkan pelatihan, pengetahuan, serta pendampingan untuk mendapatkan sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) hingga akhir 2025.
Menurut Helena Delima Lumban Gaol, Head of Smallholders Innovation Department SMAR, hingga saat ini lebih dari 9.000 petani telah menerima pelatihan. Dari jumlah tersebut, sekitar 800 petani telah berhasil memperoleh sertifikasi RSPO. Hal ini membuktikan adopsi praktik terbaik yang diajarkan dalam pelatihan dijalankan oleh para petani sawit.
"Komitmen kami adalah memastikan para petani tidak hanya dilatih, tetapi juga mampu mengadopsi praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan kebun sawit mereka. Kami harapkan, dari 10.000 petani yang dilatih, paling tidak 10 persen dapat menerapkan transformasi ini, yang terbukti dengan mendapatkan sertifikasi berkelanjutan,” kata Helena dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Rabu (4/12).
Namun, kata Helena, perjalanan menuju transformasi ini bukannya tidak menemui tantangan. Sebab, meski pelatihan tidak membebankan biaya kepada petani, banyak dari mereka awalnya merasa ragu terhadap manfaat yang dapat diterima dalam hal program sawit berkelanjutan.
"Kami harus meyakinkan mereka bahwa di era globalisasi ini, penting untuk menjadi lebih kompetitif agar tidak tertinggal,” ujarnya.
Salah satu kunci keberhasilan program ini, menurut Helena, adalah upaya menanamkan kesadaran kepada petani bahwa sertifikasi bukan hanya soal dokumen, tetapi juga tentang membuka peluang pasar lebih luas dan harga jual lebih baik.
Ambisi SMAR membantu petani sawit swadaya
Setelah mencapai target 10.000 petani pada 2025, emiten berkode SMAR ini memiliki ambisi lebih besar, yakni melatih hingga 50.000 petani sawit swadaya hingga 2030, dan diperluas lagi hingga menjangkau 100.000 petani hingga 2035.
SMAR juga berencana memperluas sertifikasi yang dapat diakses oleh petani, seperti ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil). Hal ini tertuang dalam Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB) periode 2019-2024, yang salah satu syaratnya adalah petani mendapatkan Surat Tanda Daftar Budidaya (STDB) dari pemerintah setempat.
Program Sawit Terampil membantu pemerintah dan petani dalam mempercepat penerbitan STDB dengan memetakan lahan-lahan para petani peserta Program Sawit Terampil. Peta lahan petani (geo-location) menjadi salah satu dasar untuk mendapatkan STDB.
"Program ini pada dasarnya adalah upaya kami untuk membantu petani siap mendapatkan sertifikasi apa pun yang mereka pilih," kata Helena.
Dalam pelaksanaannya, program pelatihan ini dilakukan secara bertahap. Hingga kini, sudah ada banyak kelompok petani yang berhasil menerima sertifikasi atau rekomendasi untuk sertifikasi RSPO. Ke depan, SMAR akan terus mendorong peningkatan jumlah petani yang mampu mengadopsi praktik keberlanjutan.
Sinar Mas Agribusiness and Food yang beroperasi di bawah Golden Agri-Resources (GAR) adalah salah satu perusahaan perkebunan kelapa sawit terkemuka dengan total luas areal tanam di Indonesia mencapai lebih dari 532,488 hektare per 31 Maret 2024.