Laba PGN Anjlok 14,7 Persen Jadi US$326,2 Juta pada 2023
Pendapatan naik 2,25 persen ke US$3,64 miliar.
Fortune Recap
- Pendapatan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 2,25% dari tahun sebelumnya, mencapai US$3,64 miliar.
- Kenaikan pendapatan didorong oleh pendapatan niaga gas bumi kepada pihak ketiga yang meningkat 13,1%, serta transmisi gas kepada pihak berelasi yang tumbuh 5%.
- Total beban pokok pendapatan PGN membengkak 4,4%, laba kotor terkikis 6,02%, dan laba bersih anjlok 14,7% di tahun lalu.
Jakarta, FORTUNE - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) membukukan pendapatan US$3,64 miliar sepanjang 2023 alias naik 2,25 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar US$3,56 miliar.
Laporan Keuangannya memperlihatkan kenaikan pendapatan tersebut didorong pendapatan niaga gas bumi kepada pihak ketiga yang meningkat 13,1 persen menjadi US$1,888 miliar, serta transmisi gas kepada pihak berelasi yang tumbuh 5 persen menjadi US$189,72 juta.
Di luar itu, pendapatan jasa regasifikasi PGN kepada pihak berelasi naik 24,5 persen menjadi US$127,63 juta.
Demikian pula dengan transportasi minyak kepada pihak berelasi, yang melonjak 155,1 persen menjadi US$125,76 juta.
Meski begitu, pendapatan niaga gas bumi kepada pihak berelasi PGN turun siginifikan 17,1 persen menjadi US$684,63 juta. Penjualan minyak dan gas bumi kepada pihak ketiga juga anjlok, yakni pada level 21,15 persen menjadi US$350,58 juta.
Di sisi lain, total beban pokok pendapatan PGN membengkak 4,4 persen dari US2,78 miliar menjadi US$2,912 miliar. Salah satu pendorongnya adalah pembelian dan transmisi gas bumi yang naik 6,5 persen dari US$1,79 miliar menjadi US$1,91 miliar.
Walhasil, laba kotor PGAS terkikis 6,02 persen dari US$780,54 juta menjadi US$733,57 juta.
Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk anjlok 14,7 persen dari US$326,23 juta pada 2022 menjadi US$278,09 juta pada tahun lalu.
Di luar itu semua, jumlah kewajibannya berkurang 18,5 persen secara tahunan menjadi USD$,058 miliar pada akhir 2023, diikuti penambahan total ekuitas 2,9 persen menjadi US$3,54 miliar.
Kebijakan strategis
Tahun lalu PGN memutuskan untuk menambah portofolio pelanggan baru untuk mencapai target volume pengelolaan gas bumi.
Perusahaan juga melakukan upaya diversifikasi usaha melalui peran anak perusahaan, sehingga target pertumbuhan pendapatan konsolidasi dapat diperoleh melalui bisnis lain.
Selanjutnya, pengelolaan biaya secara optimal dilakukan tanpa mengurangi aspek keamanan dan keandalan kegiatan usaha.
PGN juga memastikan memiliki tim kerja andal melalui pengembangan kompetensi dan implementasi HSSE untuk kenyamanan bekerja.
"PGN menjalankan customer acquisition guna mencapai penambahan pengelolaan volume gas bumi melalui penambahan pelanggan baru, penyediaan infrastruktur gas beyond pipeline (LNG & CNG retail), dan perluasan jargas rumah tangga untuk mendukung kebijakan pengurangan subsidi," kata Direktur Utama PGN, Arief Setiawan Handoko, dalam public expose yang berlangsung pada November 2023.
"Diversifikasi bisnis dikembangkan oleh anak perusahaan melalui pengembangan LNG Arun, proyek biomethane, dan optimasi WK Pangkah,” ujarnya.