Fortune Recap
- Bursa Efek Indonesia (BEI) menarik perhatian investor lokal dan asing dengan beragam jenis saham, dari yang terjangkau hingga harga tinggi.
- Faktor kinerja keuangan, potensi pertumbuhan, dan stabilitas industri harus dianalisis sebelum memilih saham mahal untuk diinvestasikan.
- Daftar saham termahal di Indonesia per 30 Januari 2025 meliputi DCI Indonesia Tbk (DCII), Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA), United Tractors Tbk (UNTR), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Bayan Resources Tbk (BYAN), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), dan Multipolar Technology Tbk (MLPT).
Jakarta, FORTUNE - Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menjadi salah satu pasar saham yang menarik perhatian baik bagi investor lokal maupun asing. Ada beragam jenis saham yang diperdagangkan di bursa, mulai dari yang terjangkau untuk investor pemula hingga saham dengan harga tinggi yang umumnya hanya dapat dijangkau oleh investor berpengalaman atau institusi besar.
Saham dengan harga tinggi seringkali dipandang sebagai cerminan dari perusahaan yang memiliki kinerja dan fundamental yang kuat, meskipun harga yang tinggi juga membawa risiko investasi yang lebih besar. Dalam memilih saham untuk diinvestasikan, khususnya saham yang mahal, para investor perlu mempertimbangkan sejumlah faktor.
Kinerja keuangan perusahaan, potensi pertumbuhan yang dimilikinya, serta stabilitas industri yang dijalani perusahaan tersebut adalah aspek yang harus dianalisis secara mendalam.
Saham yang memiliki harga tinggi sering kali berasal dari perusahaan yang memiliki prospek cerah, namun harga yang tinggi juga bisa menjadi indikasi adanya risiko yang lebih besar, mengingat volatilitas pasar saham yang tidak dapat diprediksi.
Daftar Saham Termahal di Indonesia
Dikutip dari Ajaib, berikut ini adalah beberapa saham termahal di Indonesia per 30 Januari 2025:
1. DCI Indonesia Tbk (DCII)
DCI Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di sektor penyediaan data center, menawarkan layanan infrastruktur cloud dan data center yang tidak tergantung pada satu operator tertentu. Sebagai penyedia solusi bagi bisnis berbagai jenis sektor di Indonesia, DCI Indonesia tercatat memiliki harga saham yang sangat tinggi, mencapai Rp46.550 per saham pada Januari 2025.
Ini menjadikannya saham termahal di Indonesia pada periode tersebut. Dengan harga yang tinggi ini, investor yang ingin membeli satu lot saham DCI Indonesia perlu menyiapkan dana sebesar Rp4.655.000. DCI Indonesia mencatatkan sahamnya di pasar saham pada Januari 2021, dan telah berkembang pesat sejak IPO.
2. Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA)
Dian Swastatika Sentosa (DSSA) merupakan perusahaan energi yang IPO pada 10 Desember 2009. Perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan batubara, pembangkitan listrik, dan multimedia ini tercatat memiliki harga saham Rp42.700 per saham pada akhir Januari 2025.
Kenaikan harga saham DSSA mencerminkan kinerja positif perusahaan dalam beberapa tahun terakhir, yang juga diiringi dengan berbagai penghargaan, termasuk penghargaan tata kelola perusahaan dari Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) pada 2023 dan 2024.
3. United Tractors Tbk (UNTR)
Sebagai anak perusahaan dari PT Astra International, United Tractors (UNTR) merupakan pemimpin pasar dalam penyediaan alat berat di Indonesia sejak didirikan pada 1972. Saham UNTR tercatat dengan harga Rp24.725 per saham pada 30 Januari 2025, mencerminkan kinerja yang stabil dan kontribusi signifikan terhadap industri alat berat di Indonesia.
Dengan sejumlah penghargaan bergengsi yang diraihnya, seperti The Most Public Contribution Initiative dari Human Capital on Resilience Excellence Award (HCREA) 2024, UNTR terus memperlihatkan dirinya sebagai salah satu pemain utama dalam sektor ini.
4. Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)
Indo Tambangraya Megah (ITMG) adalah salah satu perusahaan pengelola pertambangan batubara terbesar di Indonesia, dengan berbagai lokasi operasional di Kalimantan. Pada 30 Januari 2025, harga saham ITMG tercatat sebesar Rp25.925 per saham mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan posisi dominannya di pasar.
ITMG juga dikenal atas berbagai penghargaan yang telah diraihnya, seperti penghargaan The Most Innovative Company dari Indonesia Stock Exchange Channel Innovation Award 2019, yang menandakan komitmen perusahaan terhadap inovasi dan keberlanjutan.
5. Bayan Resources Tbk (BYAN)
Bayan Resources (BYAN) merupakan perusahaan pertambangan batubara terintegrasi yang memiliki operasi di berbagai lokasi di Indonesia. Sejak IPO pada 12 Agustus 2008, harga saham BYAN telah mengalami peningkatan yang signifikan, yang tercatat mencapai Rp20.425 per saham pada 30 Januari 2025.
Perusahaan yang dimiliki oleh Low Tuck Kwong ini memproduksi berbagai jenis batubara, mulai dari batubara bituminus dengan kalori tinggi hingga batubara kokas semi-lembut. Pertumbuhan harga saham BYAN ini menunjukkan optimisme pasar terhadap prospek perusahaan di industri energi.
6. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)
PT Merdeka Copper Gold Tbk, yang bergerak dalam bidang pertambangan emas, perak, tembaga, nikel, dan mineral lainnya, tercatat memiliki harga saham yang tinggi, yaitu Rp17.814 per saham pada awal 2025.
Pada 2023, perusahaan ini mencatatkan kinerja yang sangat positif dengan peningkatan pendapatan sebesar 96,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai US$1,71 miliar.
Keberhasilan perusahaan ini sebagian besar didorong oleh mulai beroperasinya pabrik peleburan PT Zhao Hui Nickel dan akuisisi 60 persen kepemilikan nikel matte PT Huaneng Metal Industri (HNMI) pada Juni 2023.
7. Multipolar Technology Tbk (MLPT)
Multipolar Technology Tbk (MLPT) adalah perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan layanan dan solusi teknologi informasi (TI) bagi berbagai sektor bisnis. Pada awal tahun 2025, harga saham MLPT tercatat sebesar Rp17.400 per saham menunjukkan posisi kuat perusahaan ini di industri teknologi.
Perusahaan ini melakukan IPO pada 8 Juli 2013 dengan harga penawaran yang jauh lebih rendah, yaitu Rp480 per lembar saham. Peningkatan harga saham yang signifikan ini menunjukkan bahwa investor semakin percaya terhadap prospek perusahaan di sektor teknologi.