MARKET

Harga Minyak Turun di Bawah US$100 per Barel, 2 Faktor Ini Penyebabnya

Sentimen sanksi Iran dan lockdown Cina pengaruhi harga

Harga Minyak Turun di Bawah US$100 per Barel, 2 Faktor Ini PenyebabnyaIlustrasi anjungan migas. (Pixabay/466654)
16 March 2022

Jakarta, FORTUNE - Harga minyak dunia melemah hingga berada di bawah US$100 per barel pada perdagangan Selasa (15/3) atau Rabu (16/3) pagi WIB. Penurunan ini merupakan yang terendah dalam tiga pekan terakhir. Apa penyebabnya?

Mengutip Reuters, harga patokan minyak mentah berjangka Brent dan WTI AS menyentuh  di bawah US$100 per barel untuk pertama kalinya sejak akhir Februari. Sejak menyentuh titik kulminasi sepanjang 14 tahun pada 7 Maret lalu, harga minyak Brent sudah terkoreksi hampir US$40 dan WTI lebih dari US$30.

Selama sesi kemarin, harga minyak Brent berjangka tergelincir 6,5 persen menjadi US$99,91 per barel. Sementara minyak WTI terkoreksi 6,4 persen ke level US$96,44 per barel.

Berdasarkan pantauan Fortune Indonesia pada Rabu pukul 08.37 WIB, harga minyak brent berjangka telah kembali ke level US$100,73 per barel (+2,35 persen). Sementara minyak WTI telah menguat 0,69 persen ke level US$97,11 per barel.

Penyebab penurunan harga minyak

ilustrasi : tambang migas lepas pantai
Dok. Istimewa

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.