3 Emiten Melantai di Bursa Pekan Ini: Anak Usaha ASSA, NETV dan BAUT
Emiten tersebut berasal dari beragam industri
Jakarta, FORTUNE - Pasar modal Indonesia akan kedatangan tiga emiten baru pada pekan terakhir Januari ini. Emiten tersebut berasal dari beragam industri, dari media penyiaran, sektor jasa dan sebagainya. Siapkah mereka dan seperti apa respons para investor menyambut pencatatan saham perdana mereka?
Berdasarkan informasi dari laman e-IPO, tiga calon emiten yang akan melantai ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pekan ini ialah:
- PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) yang akan catatkan saham pada Selasa (25/1).
- PT Net Visi Media Tbk (NETV), mencatatkan saham pada Rabu (26/1).
- PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), pencatatan saham berlangsung pada Jumat (28/1).
Sudah tahu perincian rencana IPO (Initial Public Offering) setiap emiten tersebut? Berikut ringkasan informasi yang Fortune Indonesia rangkum dari masing-masing prospektus.
IPO ASLC, Anak Usaha ASSA
Calon emiten yang merupakan anak perusahaan dari Grup PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA). Perusahaan bakal menawarkan 2.549.271.000 (hampir 2,5 miliar) saham biasa bernilai nominal Rp16 per lembar. Jumlah ini setara dengan 20 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor pasca-IPO.
Adapun pada proses IPO nanti, saham perusahaan ditawarkan Rp256. Dengan begitu, perseroan berpeluang menghimpun minimal Rp652,6 miliar dana segar dari proses IPO.
Proses penawaran umum sudah berjalan pada Rabu (19/1) sampai Jumat (21/1). Penjatahan juga dilakukan akhir pekan lalu. Sementara distribusi saham berlangsung pada Senin (24/1) ini.
ASCL resmi mengubah nama dari PT Adi Sarana Lelang menjadi Autopedia Sukses Lestari pada September 2020. Perubahan identitas itu juga disertai dengan beralihnya usaha perusahaan ke bisnis jual-beli kendaraan bekas di saluran daring dan luring menggunakan merek Caroline.id.
Namun demikian, unit bisnis lelang otomotif ASLC akan tetap berlanjut, tetapi berpindah ke anak usahanya: JBAI.
IPO NETV: Libatkan Tokopedia
Calon emiten bursa baru yang kedua adalah induk perusahaan NET TV. Perusahaan bidang media itu menawarkan sekitar 765,3 juta saham atau mewakili 4,37 persen dari total modal disetor setelah penawaran umum perdana.
Nilai nominal saham emiten ini Rp100 per lembar dengan harga penawarannya Rp196 per saham. Untuk total dana, NETV menargetkan bisa menghimpun maksimal Rp149,9 miliar dari proses IPO-nya.
Bersama dengan penawaran umum, NETV juga menerbitkan saham baru untuk melaksanakan konversi Mandatory Convertible Bond (MCB) kepada PT First Global Utama (FGU dan PT Tokopedia melalui PT Semangat Bambu Runcing (SBR). Setelah IPO tersebut, lewat SBR, Tokopedia akan memiliki 8,5 persen saham di NETV.
IPO BAUT
Dalam penawaran umum perdana, PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), menerbitkan 30,21 persen modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau sekitar 1,45 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp10.
Harga penawaran saham Rp100 per lembar. Sehingga, BAUT akan memperoleh danxa IPO maksimal Rp145 miliar. Penawaran umum BAUT berjalan sejak Jumat (21/1) dan berakhir pada Rabu (26/1).
Untuk menarik minta investor, perusahaan juga akan menerbitkan 1,16 miliar waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp125 per lembar. Sebagai informasi, 10 saham baru setara dengan 8 waran seri I.