Fortune Recap
- IHSG diprediksi menguat pada Senin (1/7) ke level 7.063,57, dengan potensi kenaikan di kisaran 7.230 – 7.300.
- Level support IHSG berada di 7.028, 6.943, dan 6.843, sedangkan level resistennya di 7.099, 7.149, dan 7.228.
- Perlambatan kenaikan U.S. Personal Core Expenditure (PCE) Price index mempengaruhi ekspektasi pasar terhadap pemangkasan the Fed Rate di FOMC September 2024.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi menguat pada Senin (1/7), melanjutkan penguatan 1,37 persen ke level 7.063,57 pada akhir pekan lalu.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG hari ini mememperpanjang pembentukan wave [i] dengan potensi kenaikan di kisaran 7.230 – 7.300 apabila menembus ke atas 7.149 sebagai suatu resisten fraktal.
"IHSG akan tetap berada dalam momentum bullish selama tidak turun ke bawah 6.943," kata Ivan dalam riset harian kepada Fortune Indonesia.
Adapun, level support IHSG berada di 7.028, 6.943, dan 6.843. Sementara level resistennya di 7.099, 7.149, dan 7.228. Berdasarkan indikator MACD menandakan momentum bullish.
Ivan memperkirakan IHSG hari ini melaju di kisaran support 7.030 dan resisten di 7.090. Saham-saham pilihannya hari ini, mencakup: ICBP, INKP, ITMG, KLBF, dan MEDC.
Di sisi lain, Phintraco Sekuritas memprediksi IHSG hari ini bergerak di rentang support 7.000, pivot 7.100, dan resisten 7.150.
Perlambatan kenaikan U.S. Personal Core Expenditure (PCE) Price index ke 2,6 persen (YoY) pada Mei 2024 dari 2,7 persen (YoY) pada April 2024 menjaga ekspektasi pasar terhadap pemangkasan the Fed Rate di FOMC September 2024. Peluang pemangkasan masih di atas 50 persen (CME FedWatch Tools).
Tim riset Phintraco Sekuritas menilai, sentimen ini positif terutama bagi negara-negara berkembang yang mengalami tekanan nilai tukar dalam beberapa waktu terakhir. Indeks-indeks Wall Street sendiri terkoreksi di perdagangan Jumat (28/6).
Hal itu terlihat dari penguatan lebih dari 1 persen IHSG di Jumat (28/6) yang memperkuat posisi IHSG di atas level psikologis 7.000.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, lotensi penguatan lanjutan ke resistance area 7.130-7.150 masih terbuka di awal pekan. Namun demikian, investor perlu mewaspadai potensi pullback jelang akhir pekan bersamaan dengan jadwal pidato Kepala the Fed, Jerome Powell (3/7).
"Powell diperkirakan akan menegaskan the Fed yang data dependent dalam pidato tersebut," kata Valdy dalam riset hariannya.
Dari dalam negeri, pasar mengantisipasi data inflasi yang diperkirakan melandai ke 2,70% (YoY) di Juni 2024 dari 2,84 persen (YoY di Mei 2024. Inflasi yang relatif stabil di level rendah memberikan ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk berbagai upaya stabilisasi nilai tukar Rupiah. Kondisi itu diharapkan dapat menjaga Rupiah di bawah Rp16.400 per dolar Amerika Serikat (AS).
Adapun, daftar saham yang dapat diperhatikan meliputi ADMR, ANTM, PTBA, UNVR, dan CTRA.