Apa itu Waran Terstruktur di Bursa Efek Indonesia?
Waran terstruktur adalah inovasi baru di BEI.
Jakarta, FORTUNE – Maybank Sekuritas Indonesia akan menjadi penerbit waran terstruktur kedua di Bursa Efek Indonesia, setelah RHB Sekuritas. Pertanyaannya, apa itu waran terstruktur?
Melansir situs web Otoritas Jasa Keuangan (OJK), waran terstruktur atau structured warrant adalah efek atau instrumen turunan saham. Penerbitnya adalah perusahaan efek anggota bursa (AB), seperti RHB Sekuritas dan sebentar lagi, Maybank Sekuritas.
Lewat instrumen itu, para pembeli memperoleh hak membeli atau menjual underlying securities (saham) di harga dan waktu yang sudah ditetapkan. Apa saja saham yang termasuk dalam waran terstruktur? Segala konstituen di Indeks IDX30.
Apa beda dari waran terstruktur dan saham? Pertama, dari segi hak kepemilikan, Anda tak mendapat hak atas dividen dan menjadi peserta Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Mengapa? Karena investor waran tak terdaftar sebagai salah satu pemilik emiten penerbit saham.
Kedua, harga waran terstruktur bersifat dinamis, tanpa bata sperubahan harga maksimum. Auto rejection-nya terbatas, sehingga harga perdagangannya sama atau lebih besar dengan harga saham aset dasar.
Ketiga, waran terstruktur memiliki masa sebelum jatuh tempo. Itu berkisar dari 2 bulan sampai dengan 24 bulan. Jika ada keuntungan ketika jatuh tempo datang, maka KSEI akan mentransfernya ke rekening investor.
Permintaan atas waran terstruktur
Per akhir Januari 2023, total nilai transaksi waran terstruktur sudah mencapai Rp230,0 miliar, naik dari Rp194,1 miliar pada akhir 2022. Volume transaksinya juga meningkat dari 642,8 juta saham menjadi 950,6 juta saham. Begitu juga dengan frekuensinya, yang naik dari 56.986 kali menjadi 78.494 kali.
Waran terstruktur pertama kali diterbitkan pada 19 September 2022 oleh RHB Sekuritas, dengan 13 produk. Itu meliputi: ADRODRCM3A (ADRO), ANTMDRCK3A (ANTM), BBCADRK3A (BBCA), BBRIDRCM3A (BBRI), BMRIDRCK3A (BMRI), BRPTDRCM3A (BRPT), HRUMDRCM3A (HRUM), ICBPDRCM3A (ICBP), INCODRCM3A (INCO), TLKMDRCM3A (TLKM), MDKADRCK3A (MDKA), PGASDRCK3A (PGAS), dan UNVRDRCM3A (UNVR).
Pada 2023 ini, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkn menambah 15 iunderlying waran terstruktur. Jumlah penerbitnya pun diharapkan akan terus naik. “Sehingga ada peningkatan volume dan nilai transaksi,” kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman dalam Temu Wartawan Pasar Modal, dikutip Jumat (3/2).
Berkaca dari bursa-bursa global, transaksi waran terstruktur telah berkontribusi sekitar 2-5 persen terhadap total perdagangan efek internasional. Sementara di Indonesia, BEI baru menetapkan KPI dari segi jumlah underline per tahun.
“Angka 2-5 persen yang kami ambil tadi adalah benchmarking dari bursa-bursa lainnya. Untuk exact number [kontribusi di Indonesia] kami perlu hitung lagi,” jelas Iman.