MARKET

Bidik Kenaikan Penjualan 25% di 2022, Ini Strategi Ramayana

Kenaikan harga BBM mengancam daya beli konsumen ritel.

Bidik Kenaikan Penjualan 25% di 2022, Ini Strategi RamayanaWarga melintasi toko di pusat perbelanjaan Rangkasbitung, Lebak, Banten, Kamis (9/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas/rwa.
21 September 2022

Jakarta, FORTUNE - Emiten ritel, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) membidik pertumbuhan pendapatan 25 persen (YoY) menjadi Rp5,2 triliun tahun ini dari tahun sebelumnya Rp4,1 triliun. Target ini ditetapkan di tengah berbagai tantangan di industri ritel, seperti dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) belum lama ini. 

“Kami optimis bisa tercapai rencana tersebut,” kata Direktur Ramayana, Andreas Lesmana,dalam paparan publik virtual, Rabu (21/9).

Dia mengatakan, kenaikan bahan bakar minyak (BBM) akan jadi hambatan tersendiri untuk meraih target seiring daya beli para konsumen Ramayana yang berisiko tertekan akibat kenaikan berbagai harga barang di pasar.

Komisaris Independen Ramayana, Koh Boon Kim, menambahkan, “Kelihatannya untuk demand dari masyarakat kelihatan sedikit pull back dalam penjualan.”

Kendati begitu, ia tetap optimis mendorong penjualan, apalagi didukung oleh proyeksi kenaikan penjualan di kuartal ketiga 2022 yang dinilai signifikan ketimbang periode serupa tahun lalu.

“Estimasi kami, jelang kuartal keempat, kami akan dorong (penjualan) supaya target kami untuk mencapai pertumbuhan penjualan tahunan bisa mencapai 22 sampai 25 persen,” jelasnya.

Strategi Ramayana wujudkan target 2022

Seorang Bapak bersama dua anaknya mengunjungi Pusat perbelanjaan metropolitan mall di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.
Seorang Bapak bersama dua anaknya mengunjungi Pusat perbelanjaan metropolitan mall di Bekasi, Jawa Barat, Selasa (5/10/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/hp.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.