MARKET

Daftar IPO Juli 2024, Ada Perusahaan Golf Cucu Soeharto

Setidaknya ada 6 calon emiten dalam daftar IPO Juli 2024.

Daftar IPO Juli 2024, Ada Perusahaan Golf Cucu SoehartoIlustrasi mempelajari informasi saham dan IPO. (Dok. Pexels/Anna Nekrashevich)
18 June 2024

Fortune Recap

  • PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES) - Jadwal pencatatan saham pada 4 Juli 2024 - Maksimal 1,32 miliar saham dilepas dengan harga Rp175-Rp185 per saham
  • PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE) - Melepas 240 juta saham baru dengan harga Rp120-Rp130 per saham - Estimasi tanggal pencatatan saham adalah 3 Juli 2024
  • PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART) - Pencatatan saham perdana pada 5 Juli 2024 - Menawarkan 680 juta saham baru dengan harga Rp100-RP105 per saham
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah emiten tengah bersiap Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Lantas, siapa saja emiten yang masuk daftar IPO Juli 2024?

Berdasarkan data pada situs web e-ipo per Selasa (18/6),  setidaknya ada 6 emiten yang sedang menjalani rangkaian tahap IPO, dengan jadwal pencatatan pada Juli 2024. Sektornya beragam; ada basic materialsconsumer cyclicalsconsumer non cyclicals, hingga kesehatan.

Salah satu dari keenam emiten itu adalah perusahaan golf yang terafiliasi dengan anak Tommy Soeharto, Darma Mangkuluhur, yakni PT Intra Resorts Tbk (GOLF). Perusahaan dari sektor consumer cyclicals itu akan menawarkan maksimal 3,1 miliar saham kepada publik atau 15,02 persen dari total saham IPO.

Secara mendetail, berikut ini ulasan mengenai daftar IPO Juli 2024.

Daftar IPO Juli 2024, ada 6 emiten

  • PT Superior Prima Sukses Tbk (BLES)

Superior Prima Sukses bergerak di industri bidang bata ringan dan semen mortar. Berdasarkan prospektus, jadwal pencatatan saham BLES jatuh pada 4 Juli 2024.

BLES melepas maksimal 1,32 miliar saham atau 15,05 persen dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan nilai nominal Rp50 per saham. Harga penawarannya berkisar di antara Rp175 dan Rp185. Dus, perusahaan berpotensi menghimpun dana sekitar Rp230,82 miliar sampai dengan Rp244,01 miliar.

  • PT Soraya Berjaya Indonesia Tbk (SPRE)

Soraya Berjaya Indonesia akan melepas 240,00 juta saham baru dengan nilai nominal Rp25 per saham. Dengan harga penawaran di rentang Rp120–Rp130, SPRE berpeluang mendapatkan dana segar maksimal Rp31,20 miliar melalui IPO.

Adapun, estimasi tanggal pencatatan saham SPRE di BEI adalah 3 Juli 2024.

  • PT Cipta Perdana Lancar Tbk (PART)

Cipta Perdana Lancar menjadwalkan pencatatan saham perdana pada 5 Juli 2024. Sementara itu, masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung mulai 14–24 Juni 2024, yang berlanjut ke masa penawaran umum pada 1–3 Juli 2024.

Lewat IPO, PART akan menawarkan 680 juta saham baru atau 25,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor. Harga penawarannya berkisar di antara Rp100 sampai dengan RP105 per saham. Dus, jumlah seluruh nilai IPO PART sebanyak-banyaknya adalah Rp71,40 miliar.

  • PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA)

Indo American Seafoods akan melepas maksimal 290 juta saham biasa atau 20,86 persen dari jumlah seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Dengan harga penawaran di rentang Rp220–Rp250, maka ISEA bisa memperoleh dana maksimal Rp72,50 miliar.

  • PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS)

UBC Medical Indonesia, yang menjalani usaha distributor alat kesehatan, akan menerbitkan 700 juta saham baru atau 17,72 persen dari total modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan nilai nominal Rp20 per saham dan harga penawaran Rp100–Rp105 per saham.

Dana IPO yang akan LABS kumpulkan berkisar dari Rp70,00 miliar sampai dengan Rp73,50 miliar.

  • PT Intra GolfLink Resorts Tbk (GOLF)

Intra GolfLink Resorts belum mengunggah prospektusnya. Sejauh ini, baru jadwal penawaran awalnya saja yang diumumkan, yakni 20–25 Juni 2024. Harga penawaran GOLF dimulai dari Rp200 sampai dengan Rp230 per saham.

Demikian daftar IPO Juli 2024. Sebaiknya, pelajari lebih dulu informasi terkait kinerja dan prospek bisnis tiap emiten tersebut sebelum memutuskan untuk membeli saham IPO. Sebab, saham IPO memiliki risiko tersendiri.

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.