Diwarnai Ragam Sentimen Ekonomi, IHSG Diprediksi Melemah
IHSG diproyeksikan lanjutkan pelemahan.
Fortune Recap
- IHSG diproyeksikan melemah pada Rabu (17/7) setelah ditutup menurun 0,75 persen di level 7.224,29.
- Analisis Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG akan membuka jalan menuju level 7.159 jika menembus ke bawah 7.213 sebagai support terdekatnya.
- Head of Research Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini melaju di rentang support 7.200, pivot 7.250, dan resisten 7.300.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diproyeksikan melemah pada Rabu (17/7), setelah ditutup menurun 0,75 persen di level 7.224,29.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova menjelaskan, IHSG akan membuka jalan menuju level 7.159 jika menembus ke bawah 7.213 sebagai support terdekatnya.
Ia pun memperkirakan IHSG akan rebound di sekitar level 7.159 apabila saat ini sedang membentuk koreksi wave (iv), sesuai dengan skenario bullish.
Adapun, level support IHSG hari ini diperkirakan berada di 7.213, 7.159, 7.099, dan 7.028. Sementara itu, level resistennya ada di 7.300, 7.374, 7.454, dan 7.590. Berdasarkan indikator MACD dalam kondisi netral.
Ivan memprediksi IHSG hari ini akan bergerak di kisaran support 7.170 dan resisten 7.235. Daftar saham pilihannya hari ini, meliputi: ANTM, ICBP, ITMG, MDKA, dan PTBA.
Sementara itu, Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan memproyeksikan IHSG hari ini melaju di rentang support 7.200, pivot 7.250, dan resisten 7.300. Menurutnya, pelemahan IHSG diperkirakan terbatas pada kisaran support 7.200 pada Rabu (17/7).
Secara teknikal, Stochastic RSI mulai mendekati oversold area diikuti penurunan volume transaksi. Kondisi tersebut mengindikasikan penurunan tekanan jual pada Selasa (16/7).
Dari eksternal, sentimen IHSG hari ini berasal dari pernyataan terbaru Kepala The Fed, Jerome Powell bahwa The Fed tidak akan menunggu inflasi AS turun ke 2 persen (YoY) sebelum memangkas suku bunga acuan. Pernyataan itu memperkuat keyakinan pasar terhadap peluang pemangkasan The Fed Rate pada September 2024.
"CME FedWatch Tools mencatat peluang pemangkasan sukubunga acuan sebesar 87,6 persen pada September 2024," kata Valdy dalam risetnya.
Kondisi itu menopang nilai tukar rupiah bertahan di bawah Rp16.200 per dolar Amerika Serikat (AS) hingga Selasa (16/7) sore. Ia pun memproyeksikan penguatan nilai tukar rupiah masih dapat berlanjut.
Kembali ke eksternal, pasar juga diperkirakan mencermati perkembangan pelaksanaan rapat pleno Partai Komunis Tiongkok yang berlangsung sampai dengan 18 Juli 2024.
Daftar saham yang dapat disoroti oleh Phintraco Sekuritas pada perdagangan Rabu (17/7), yakni: ESSA, MDKA, BMRI, ASSA, TINS, dan MAPI.