Emiten Lippo Group Mau Rights Issue Awal 2022, Siapkan Berapa Saham?
PT Multipolar Tbk menyiapkan maksimal 3 miliar saham kelas C
Jakarta, FORTUNE - Emiten Lippo Group, PT Multipolar Tbk (MLPL), berniat menerbitkan maksimal 3 miliar saham kelas C dalam rangka rights issue atau PMHMETD (penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu) VII. Saham masing-masing bernominal Rp100.
Oleh karena itu, perseroan akan meminta restu para pemegang saham melalui RUPSLB pada Rabu (24/11). Setelah itu, baru perusahaan akan merilis pernyataan pendaftaran rights issue kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“PMHMETD VII akan dilaksanakan setelah pernyataan pendaftaran tersebut telah dinyatakan efektif oleh OJK,” tulis Direksi MLPL dalam keterbukaan informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (23/11).
Nantinya, MLPL pun akan mengungkap finalisasi harga dan jumlah saham baru yang terbit lewat rights issue dalam prospektus penambahan modal.
Kapan Rights Issue MLPL akan Berlangsung?
Sebagai informasi, sesuai Pasal 8 ayat (3) POJK Penambahan Modal, jangka waktu antara persetujuan RUPSLB hingga efektifnya pernyataan pendaftaran tak lebih dari setahun.
Karena itu MLPL memperkirakan akan melaksanakan rights issue pada kuartal pertama 2022, berkisar di antara Januari–Maret.
Perkiraan Penggunaan Dana Rights Issue MLPL
Modal yang terhimpun akan berbentuk dana segar. Untuk saat ini, perseroan mengaku akan memanfaatkan modal tambahan dari proses HMETD untuk melunasi sebagian utang kepada perbankan, serta mengembangkan usaha dan investasi perseroan di masa depan.
Namun, keputusan akhir mengenai penggunaan dana baru akan terungkap dalam prospektus setelah pernyataan pendaftaran berlaku secara efektif.
Informasi Tambahan Soal Rights Issue MLPL
Seluruh pemegang saham diasumsikan akan mengambil bagian saham barunya. Jika ada yang tidak melakukan itu, maka saham baru bisa terdilusi maksimal 17,01 persen.
Setelah proses rights issue, persentase jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh kelas C adalah 90,38 persen. Itu naik dari 88,41 persen sebelum penambahan modal. Sementara, total persentase kelas A dan kelas B turun, masing-masing 2,65 persen dan 6,96 persen.