Ciputra Development Bidik Prapenjualan Rp8,2 T Tahun Ini
Target emiten Ciputra itu lebih tinggi 10% dari capaian 2021
Jakarta, FORTUNE - Emiten properti Ciputra Group, PT Ciputra Development Tbk (CTRA), membidik prapenjualan (marketing sales) senilai Rp8,2 triliun tahun ini. Target ini optimistis bisa dicapai seiring torehan kinerja perseroan pada tahun sebelumnya yang mencapai ekspekstasi.
Target marketing sales tahun ini naik 10,8 persen dibandingkan realisasi tahun lalu yang berada di kisaran yakni Rp7,4 triliun yang juga lebih tinggi 39 persen dibandingkan target pada 2021 sebesar Rp5,9 triliun.
Analis BRI Danareksa Sekuritas, Victor Stefano menjelaskan, optimisme perseroan terhadap pertumbuhan prapenjualan tahun ini didukung oleh tiga hal, yaitu:
- Suku bunga hipotek yang rendah dan agresivitas bank dalam menyalurkan pinjaman.
- Subsidi PPN.
- Fokus berkelanjutan dalam pengembangan lahan.
“Sementara, butuh waktu untuk melihat dampak kenaikan harga komoditas terhadap penjualan properti dan ini merupakan sisi positif,” ujar Victor, dikutip Rabu (30/3).
Prospek penjualan properti positif
CTRA cukup yakin tingkat hipotek yang rendah saat ini bisa mengimbangi penjualan pemasaran yang menurun akibat pengurangan insentif pada subsidi PPD tahun ini.
Selain itu, emiten Ciputra Group itu meluncurkan dua proyek baru di Medan. Pada proyek properti yang pertama, perusahaan membidik segmen menengah ke bawah dengan hunian kisaran Rp400 juta–Rp1,2 miliar per unit, sedangkan yang kedua berlokasi lebih dekat ke pusat kota dengan harga hunian Rp1,4–Rp3,8 miliar per unit.
Proyek pertama bakal dirilis pada kuartal kedua tahun ini, dengan target prapenjualan Rp250 miliar, sedangkan yang kedua meluncur pada kuartal ketiga dengan target penjualan pemasaran Rp450 miliar.
“Tidak ada niat untuk pembangunan perumahan bertingkat dalam waktu dekat,” demikian tulis Victor dalam risetnya.
Faktor pendukung lainnya
Dengan mobilitas yang kian meningkat, PT Ciputra Development Tbk juga tengah mempertimbangkan untuk mencabut diskon biaya sewa mal pada akhir kuartal kedua atau awal kuartal ketiga 2022. Saat ini, perseroan memberi diskon sewa 20–30 persen akibat pandemi Covid-19 dan kemunculan varian baru Omicron.
Perusahaan juga menargetkan bisa menjaga margin. Sebab, hanya beberapa bahan baku yang menghadapi lonjakan harga, seperti baja yang menyumbang sekitar 20 persen terhadap biaya operasional pembangunan properti.
Saham CTRA tercatat melemah 2,76 persen ke level Rp1.055 pada perdagangan Rabu (30/3). Dalam seminggu terakhir, sahamnya juga terkoreksi 3,21 persen.