Jelang Rilis Suku Bunga BI, IHSG Diprediksi Masih Perkasa
Tapi, investor harus mewaspadai penguatan terbatas IHSG.
Jakarta, FORTUNE – Indeks Harga Saham Gabungan masih berpeluang menguat, Kamis (19/1), menjelang rilis data perekonomian berupa tingkat suku bunga Bank Indonesia (BI).
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan saat ini pergerakan IHSG tampak kembali ke rentang konsolidasi setelah kenaikan jangka pendek beberapa waktu lalu. “Sedangkan perkembangan pola pergerakan IHSG masih menunjukkan tren positif dalam jangka panjang,” ujarnya dalam riset harian.
William memproyeksikan IHSG bergerak di rentang support 6.654 dan resisten di 6.789. Saham pilihannya terdiri dari BSDE, CTRA, JSMR, ASII, ITMG, BBRI, INDF, dan AALI.
Data tingkat suku bunga disinyalir belum akan berubah sehingga IHSG berpotensi menguat terbatas walaupun masih ada gelombang capital outflow secara year to date (ytd).
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximiliamus Nico Demus, mengatakan investor asing telah mencatatkan aksi sell-off senilai Rp5,47 triliun dari pasar saham domestik sepanjang 2023. Itu karena adanya ekspektasi pembukaan kembali Cina, sehingga terjadi peralihan dana asing.
Apalagi, valuasi saham Cina relatif lebih murah dari Indonesia, untuk saat ini.
“Investor asing membeli saham blue chip Cina, membuat price to earning (PE) Cina menjadi 14,62 kali dengan EPS growth indeks sebesar 220,74 yuan,” jelasnya kepada Fortune Indonesia.
Pergerakan IHSG dari segi teknikal
IHSG melemah 0,02 persen di level 6.765,78 pada Rabu (18/1) sore. Menurut Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, IHSG sedang berada di antara garis SMA-5 dan SMA-20. Ia menaksir IHSG akan melanjutkan kenaikan hari ini jika chart daily tetap di atas 6.700.
Level support IHSG berada di 6.691, 6.628, dan 6.558. Sementara resistennya di 6.800, 6.871, dan 6.968. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish. Ia pun memilih saham-saham berikut: ANTM, ASII, BMRI, HRUM, dan PGAS.
Senada, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, meramalkan IHSG berpeluang menguat pada label hitam, untuk menguji 6.870 sampai 6.967 karena sedang berada di awal wave (v) dari wave [i] dari wave C.
Namun, investor harus tetap waspada akan adanya penguatan terbatas pada IHSG, yang pada akhirnya akan menekan IHSG ke bawah level 6.557. Level support IHSG berada di 6.600 dan 6.559, sedangkan resistennya di 6.813 dan 6.888. Empat saham pilihannya, yakni: AUTO, BBKP, ESSA, dan GOTO.