Ketegangan di Laut Merah Meningkat, IHSG Diprediksi Kena Imbas
IHSG hari ini diproyeksi bergerak fluktuatif.
Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (Ihsg) diprediksi kembali bergerak fluktuatif, Kamis (4/1), setelah terkoreksi 0,61 persen ke level 7.279,09 pada akhir perdagangan kemarin.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan, memprediksi IHSG melaju pada kisaran 7.250-7.300 setelah menemukan peluang strong resisten pada area 7.300-7.330 kemarin.
"Secara teknikal, bersamaan dengan penurunan kemarin, Stochastic RSI menurun setelah membentuk death cross di area overbought," jelasnya dalam riset.
Sementara itu, menurut Analis Binaartha Sekuritas, IHSG masih berpotensi untuk kembali menguji resisten pada 7.356 di pekan ini. Dengan catatan, selama masih berada di atas 7.239.
Kendati demikian, jika IHSG melemah di bawah 7.239, maka seharusnya akan menguji support berikutnya pada level 7.173. Level support IHSG hari ini adalah 7.239, 7.173, dan 7.092. Sementara itu, resistennya berada pada 7.356, 7.422, dan 7.500. Indikator MACD menunjukkan momentum bullish.
Ivan memproyeksikan IHSG bergerak pada rentang support 7.255 dan resisten 7.335. Saham-saham yang Ivan soroti hari ini, terdiri dari: AMRT, MDKA, SMGR, TOWR, dan UNTR.
Sentimen perdagangan dari dalam dan luar negeri
Saham-saham energi cenderung tertekan, Rabu (3/1). Tekanan berasal dari kekhawatiran penurunan permintaan, menyusul realisasi indeks manufaktur Cina, Eropa, hingga AS yang kurang memuaskan (berada di bawah 50 pada Desember 2023). Sementara indeks manufaktur Cina (Caixin) berada pada level 50.8 Desember lalu.
Akan tetapi, peluang rebound pada harga saham-saham energi Kamis ini cukup besar seiring lonjakan harga komoditas, menyusul eskalasi risiko keamanan di Laut Merah dalam dua hari terakhir. Hal itu mendongkrak harga minyak bumi pada Rabu (3/1). Harga brent oil pun naik 3,43 persen ke US$78,49 per barel dan harga crude oilnaik 3,75 persen ke US$73,02 per barel.
Dari dalam negeri, sentimen positif akan datang dari realisasi inflasi Desember yang relatif lebih rendah dari ekspektasi. Dengan demikian, saham-saham consumer-related, seperti infrastruktur dan logistik cenderung menguat. "Akan tetapi, waspadai potensi profit taking pada saham-saham tersebut," kata Valdy dalam riset harian.
Adapun, saham-saham yang Phintraco Sekuritas soroti hari ini, meliputi: SIDO, INKP, ULTJ, serta trading buy pada AGRO dan ARTO.