Link Net Selesai Alihkan Bisnis ServeCo ke XL, Ini Dampaknya
Laba bersih dan pendapatan LINK berpotensi meningkat.
Fortune Recap
- PT Link Net Tbk (LINK) mengalihkan bisnis B2C ke PT XL Axiata Tbk (EXCL) dengan nilai transaksi Rp12,94 triliun.
- XL Axiata melihat peluang bisnis besar di pasar layanan fixed broadband dan fixed mobile convergence.
- Pengalihan bisnis B2C diharapkan meningkatkan pendapatan dan laba bersih Link Net, serta menurunkan beban keuangan.
Jakarta, FORTUNE - PT Link Net Tbk (LINK) sudah selesai mengalihkan ServeCo, bisnis segmen business to consumer (B2C) LINK, kepada PT XL Axiata Tbk (EXCL).
Selain itu, pihak Link Net dan XL Axiata juga menyetujui penyewaan jaringan fiber to the home (FFTH). "LINK telah merampungkan transaksi pada 27 September 2024," kata Corporate Secretary Link Net, Rininta Agustina Widya Pratika dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (1/10).
Dari segi volume, perseroan mengalihkan sebanyak 750.000 pelanggan ke EXCL. Ditambah dengan broadband network gateway, software, dan aplikasi yang dimiliki atau dikembangkan oleh LINK terkait ServeCo, serta perangkat di tempat pelanggan.
Adapun, secara total, nilai dari transaksi antara LINK dan EXCL berjumlah Rp12,94 triliun. Itu meliputi:
- Pembayaran yang harus XL Axiata bayarkan sebagai harga pembelian berdasarkan Perjanjian Pengalihan Usaha senilai Rp1,87 triliun.
- Total potensi pembayaran biaya sewa yang mungkin dibayarkan oleh EXCL selama periode efektif, yakni sekitar Rp11,07 triliun.
Tujuan pengalihan bisnis Link Net ke XL Axiata
Adapun, XL Axiata melihat, pasar layanan fixed broadband (FBB) dan fixed mobile convergence (FMC) menjanjikan peluang bisnis sangat besar saat ini dan di masa depan. Selain itu, penetrasinya pun masih rendah dibandingkan sejumlah negara Asia Tenggara. Atas latar belakang itu, EXCL memutuskan mengakuisisi bisnis residensial Link Net.
"Dengan transaksi ini, perseroan berencana mengintegrasikan bisnis seluler dan FBB untuk memaksimalkan nilai dan memberikan layanan terbaik kepada pelanggan," jelas Manajemen EXCL dalam keterbukaan informasi.
Manajemen LINK sendiri mengatakan, transaksi pengalihan bisnis B2C kepada XL itu akan meningkatkan pendapatan dan laba bersih, sekaligus menekan beban keuangan perseroan.
Proyeksi kenaikan pendapatannya adalah Rp264 miliar per tahun, dibandingkan jika perseroan tak melakukan transformasi bisnis jadi FiberCo. Sementara itu, beban keuangan diperkirakan bisa menurun rata-rata Rp88 miliar per tahun. Dus, laba bersih diproyeksi bisa meningkat rata-rata Rp139 miliar per tahun.
Adapun, baik Link Net maupun XL Axiata sama-sama dikendalikan secara tidak langsung oleh Axiata Group Berhad (AGB). Selain itu, XL Axiata pun memiliki saham LINK sebanyak 550,31 juta saham atau 19,22 persen.