Meninjau Ruang Tumbuh Sari Roti (ROTI) Jelang Pemilu
Simak prospek emiten Sari Roti (ROTI) pada 2023.
Jakarta, FORTUNE – Margin PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), emiten roti Grup Salim, diproyeksi meningkat pada 2023 karena momentum prapemilu 2024. Mengapa demikian?
Menjelang pemilu, ROTI berpeluang mencatat pertumbuhan volume penjualan. Ditambah dengan ekspektasi penurunan biaya. Tim Riset BRI Danareksa Sekuritas mengatakan, itu karena pertumbuhan pendapatan di setiap outlet modern trade/kanal modern (MT) yang masuk jaringan distribusi sang produsen Sari Roti.
Adapun, MT berkontribusi besar terhadap pendapatan ROTI, dengan tingkat penetrasi 97 persen. Ritel seperti Alfamart dan Indomaret termasuk MT. “Alfamart dan Indomaret menyumbang sekitar 60 persen dari total penjualan,” jelas BRI Danareksa dalam dokumennya, dikutip Rabu (28/12).
Guna memaksimalkan pertumbuhan itu, perseroan akan fokus pada pasokan dan mengekspansi distribusi di wilayah Timur dan Barat. Adapun, per September 2022, distribusi kanal modern ROTI menjangkau 40.000 outlet perkotaan lewat lebih dari 50 jaringan minimarket, supermarket, dan hypermarket. Sementara itu, kanal tradisional (general trade/GT) mencakup 30.000 gerai warung, motor, dan sepeda melalui kemitraan dengan lebih dari 1.000 agen dan distributor.
Pentingnya utilisasi pabrik Sari Roti
Demi menjaga pasokan dan distribusi, utilisasi pabrik harus diperhatikan. Sari Roti sendiri memiliki 14 pabrik yang sudah beroperasi di lokasi-lokasi strategis. Sebut saja Cikarang, Pasuruan, Purwakarta, Banjarmasin, Gresik, Medan, dan Cibitung. Di akhir 2022 ini, pembangunan pabrik ke-15 yang berlokasi di Pekanbaru ditargetkan rampung demi melengkapi empat pabrik perseroan di Pulau Sumatra.
“Sari Roti mempunyai 14 pabrik berutilisasi 55 persen saat ini. Dengan asumsi pertumbuhan volume 10 persen (YoY), perseroan hanya perlu menambah lini baru pada 2026,” tulis tim BRI Danareksa Sekuritas dalam riset.
Dus, tim riset memproyeksikan ROTI tak akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) besar dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Pada 2022 saja, perseroan hanya mengucurkan Rp150 miliar sebagai capex.
Pada gelaran paparan publik virtual September lalu, perwakilan manajemen ROTI juga mengeklaim pabrik baru di Pekanbaru cukup menopang produksi selama tiga sampai empat tahun mendatang. “Karena dalam kurun empat tahun terakhir kami sudah berturut-turut mengoperasikan pabrik di Gresik, Batam, Balikpapan, dan Banjarmasin,” ujar Head Investor & Public Relations ROTI, Hadi Susilo.
Peningkatan margin di penghujung 2022
Tak hanya di 2023, kuartal IV-2022 juga jadi momentum kenaikan margin ROTI. Sebab, pada kuartal sebelumnya, ROTI mencatatkan pendapatan kuartalan tertinggi, yakni Rp1 triliun, naik 22 persen (YoY). Marginnya lebih baik berkat penyesuaian ASP (average selling price) dan efisiensi biaya.
“Itu mendongkrak pertumbuhan top dan bottom-line masing-masing 17,6 persen (YoY) dan 25,4 persen (YoY), jalur yang tepat untuk mencapai pertumbuhan 15 persen (YoY) sesuai panduan 2022,” kata tim BRI Danareksa Sekuritas.
Proyeksi pertumbuhan margin di kuartal IV-2022 makin tinggi, seiring dengan proyeksi penurunan biaya input dalam waktu dekat. Tapi, demi mendukung pertumbuhan laba, perseroan harus menjaga tingkat pengembalian di kisaran 9–10 persen—mengingat produk roti memiliki umur penyimpanan yang pendek.
Adapun, pada 2022, ROTI berhasil menekan return rate menjadi 10 persen, dari sebelumnya 15 persen. “Kami senantiasa melakukan evaluasi komprehensif terhadap produksi dan pengiriman produk, sehingga dapat meningkatkan akurasi perhitungan antara permintaan dan pasokan,” kata Hadi.