Mitratel Tutup Paruh I dengan Laba Rp1,02 T, Ini Katalisnya
Pendapatan Mitratel di paruh I juga bertumbuh.
Jakarta, FORTUNE - Emiten menara milik Grup Telkom, PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) alias Mitratel mencatatkan laba senilai Rp1,02 triliun di semester awal 2023, naik 15 persen (YoY) dibandingkan periode serupa pada 2022 yang hanya Rp891,54 miliar.
Sejalan dengan itu, pendapatan perseroan juga bertumbuh sekitar 11 persen (YoY) dari Rp3,73 triliun menjadi Rp4,13 triliun. Menurut Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama, penyumbang utama dari pertumbuhan itu, yakni: penyewaan menara yang mencetak pendapatan Rp3,45 triliun atau 83,6 persen dari jumlah pendapatan.
"Ini menjadi alasan mengapa kami agresif meningkatkan jumlah menara beberapa tahun terakhir. Dampaknya, pendapatan bakal terus bertumbuh secara stabil," katanya, dilansir dari Antara, Kamis (27/7).
Adapun, saat ini Mitratel sudah mempunyai menara sejumlah 36.719. Lebih lanjut, total tenant perseroan mencapai 54.718.
Selain bisnis penyewaan menara, ada lini bisnis reseller Mitratel alias penyewaan menara yang bukan milik perseroan. Kontribusinya sebesar Rp309 miliar, lebih rendah 8,8 persen (YoY). Itu karena sebagian penyewa reseller beralih menyewa menara milik Mitratel.
Sementara itu, jasa penyediaan listrik ke menara (power to the power) juga mencatatkan pendapatan senilai Rp282 miliar.
Ekspansi Mitratel di 2023
Pada 2023 ini, Mitratel sendiri mengalokasikan belanja modal sebesar Rp7 triliun. Itu diperuntukkan untuk kebutuhan ekspansi jumlah menara. Baik secara organik maupun anorganik. Berdasarkan laporan arus kas hingga semester pertama ini, perseroan sudah mengeluarkan hampir Rp3 triliun untuk aktivitas pendanaan.
Selama 2023 ini, Mitratel sudah membangun sebanyak 304 menara baru. Secara anorganik, perseroan juga mengakuisisi 997 menara dari Indosat. Selama lima tahun belakangan ini, Mitratel sudah membeli sekitar 21.000 menara.
Secara lokasi, menara telekomunikasi Mitratel tersebar di Jawa (15.354) dan luar Jawa (21.365). Sementara dari sisi keterisian tenant, penambahan di luar Jawa mencapai 26 persen, lebih banyak dari di Jawa yang hanya 22 persen.
Selain menara, Mitratel pun gencar mengakuisisi dan membangun jaringan fiber optik. Kepemilikan fiber optiknya sudah sepanjang 27.269 km. 6.012 km adalah hasil dari akuisisi sepanjang 2022.