Berkat Konsolidasi Platform Digital, Pendapatan MSIN Naik 90%
MSIN raih sumber pendapatan baru dari platform digital.
Jakarta, FORTUNE - Anak usaha MNC Group, PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 90 persen pada kuartal I 2022 menjadi Rp923,8 miliar, dibandingkan Rp486,1 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Realisasi pertumbuhan pendapatan tersebut, 28 persen melampaui ekspektasi pendapatan konsolidasi perseroan yang hanya Rp721,2 miliar. Apa katalisnya?
Menurut manajemen, pertumbuhan itu disokong oleh sumber pendapatan baru, yakni berbagai platform digital yang dikonsolidasikan: RCTI+, Vision+, dan 7 portal daring.
Dari segi audiens, masing-masing platform mencatatkan pertumbuhan audiens yakni mencapai:
- RCTI+: 64,4 juta pengguna aktif bulanan.
- Vision+: lebih dari 2 juta pengguna berbayar.
- Portal daring yang secara kolektif memiliki lebih dari 80 juta pengguna aktif bulanan.
Sumber pendapatan lain MNC Digital Entertainment
Selain platform digital, pendapatan MSIN juga bersumber dari konten dan IP, serta talenta, dengan besaran mencapai Rp603,2 miliar pada triwulan pertama tahun ini; tumbuh 9 persen (YoY) dari Rp551,6 miliar pada periode serupa tahun lalu.
Faktor pendorongnya, yakni: peningkatan produksi konten menuju tingkat prapendemi, serta ekspansi dan keterlibatan perseroan dalam distribusi konten—lewat lisensi konten dan monetisasi IP.
Selanjutnya, ada pula pendapatan digital MSIN yang melampaui harapan, serta meroket 789 persen (YoY) dari Rp41 miliar menjadi Rp364,2 miliar. Itu berkat konsolidasi digital MSIN pada Maret 2022. Kuatnya pertumbuhan itu juga disokong oleh restrukturisasi bisnis melalui akuisisi sejumlah bisnis digital.
Ditambah lagi dengan pendapatan berlangganan atau subscribtion yang mencapai Rp123,9 miliar; melampaui ekspektasi perseroan sebesar 35 persen. Ada juga pendapatan e-sports dan gim sejumlah Rp5,3 miliar.
Hasilnya, laba kotor MSIN bertumbuh 157 persen (YoY) dari Rp33 miliar ke Rp85 miliar. EBITDA pun melonjak 119 persen (YoY) dari Rp113,4 miliar menjadi Rp248,2 miliar. Begitu juga dengan laba bersih yang melonjak 84 persen (YoY) dari Rp76,5 miliar ke Rp140,3 miliar.
“Jika dibandingkan dengan angka proyeksi perseroan pada Q1 2022, EBITDA dan laba bersih sama-sama melampaui target, masing-masing 62 persen dan 66 persen,” tulis manajemen dalam keterangan resminya.