Penjualan Motor Listrik Naik, SELIS Bidik Rights Issue
Analis menilai prospek SELIS masih cerah.
Jakarta, FORTUNE - Produsen motor listrik SELIS, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), berniat menggelar aksi korporasi rights issue bersamaan dengan bertumbuhnya permintaan motor listrik perseroan.
“Dalam waktu dekat kami akan melakukan penambahan modal dengan skema rights issue, ini bisa dimanfaatkan pelaku pasar untuk mengakumulasi kepemilikan saham dalam perseroan dengan prospek bisnis yang cerah dan jelas,” jelas Direktur Operasional SELIS, Wilson Ng, dikutip dari Antara, Kamis (13/4).
Adapun, pada Januari 2023, penjualan sepeda motor SELIS telah mencapai 615.416 unit, naik 38,6 persen (YoY) dan 27,3 persen (month to month). Jumlah penjualan itu telah melebihi level prapandemi, yakni 569.126 unit pada Januari 2019, naik 8,1 persen (YoY). Katalis utamanya, motor listrik.
Kemitraan dan ekspor SELIS
Adapun, SLIS memang sudah lama fokus menggarap lini bisnis kendaraan listrik, termasuk bermitra dengan sejumlah perusahaan seperti Bank Tabungan Negara (BTN), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Indofood, Dua Kelinci, Sharp, Astra Otoparts, Angkasa Pura, dan lain-lain.
Contoh, SLIS bekerja sama dengan GrabWheels untuk menyediakan 4.000 kendaraan listrik untuk mitra GrabFood sejak 2019. Sementara itu, dengan BTN, perseroan memasok Selis Recycle Trike, gerobak sampah listrik untuk Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor.
SLIS juga dipercaya Bank Mandiri untuk menyuplai 36 unit kendaraan listrik, yang digunakan sebagai kendaraan operasional di 11 area regional III (Jabodetabek). Perseroan pun memasok kendaraan operasional berupa golf cart bagi Direksi PT Bayan Resources Tbk (BYAN) dan mengadakan 3.000 unit motor listrik di Kota Bogor.
Bukan hanya menjual produk ke pasar domestik, SLIS juga mengekspor produknya. Contoh, perseroan menjual sepeda listrik IOI sebanyak 250 unit ke Malaysia, yang berfungsi sebagai sepeda listrik bersama di wilayah kampus.
Analisis laju saham SLIS
Menurut Analis Bahana Sekuritas, Dimas Wahyu, berdasarkan kinerja SLIS pada 2022, prospeknya cerah. Tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih Rp42 miliar atau melonjak 67,4 persen (YoY), dari Rp25,1 miliar. Bersamaan dengan itu, penjualannya pun tumbuh 8,6 persen (YoY) menjadi Rp487,1 miliar.
“Dengan makin naiknya permintaan kendaraan listrik, maka itu akan menggenjot produksi untuk memenuhi pasar dan ini menjadi katalis positif terhadap kinerja di masa yang akan datang,” kata Dimas.
Adapun, level support SLIS adalah Rp173, dengan target resisten Rp193 dan level selanjutnya berpotensi menembus Rp212. Per Kamis (13/4) pukul 15.37 WIB, saham SLIS naik 1,14 persen ke harga Rp178 dengan pergerakan di rentang Rp176 sampai Rp184.