Fortune Recap
- KSEI menargetkan peningkatan investor pasar modal hingga 2 juta SID pada 2025, dengan target akhir 20 juta investor pada 2027.
- Program strategis KSEI termasuk pengembangan layanan urun dana melalui platform integrasi, penguatan sistem pengawasan, dan KSEI sebagai penerbit LEI.
- Pada November 2024, SID investor pasar modal Indonesia mencapai 14,58 juta, meningkat 20 persen (YoY), dengan nilai aset di C-BEST mencapai Rp8.055 triliun.
Jakarta, FORTUNE - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik peningkatan investor Pasar Modal hingga 2 juta SID (single investor identification) pada 2025, seiring dengan target hingga 2027.
Direktur Utama KSEI, Samsul Hidayat, mengatakan target tersebut telah disepakati seluruh SRO (self-regulatory organization) dan pemangku kepentingan pasar modal, dengan target jangka panjang 20 juta investor pada akhir 2027.
"Maka, nantinya investor pasar modal berjumlah 16 juta SID pada akhir 2025, 18 juta di 2026, dan 20 juta di 2027," kata Samsul, Senin (23/12). "KSEI bagian mendukung melalui infrastruktur untuk mencapainya."
Salah satu hal yang diharapkan dapat mendukung pertumbuhan tersebut adalah peningkatan cross product pada sektor keuangan, sehingga akan memantik masuknya lebih banyak calon investor baru ke pasar modal. Contoh, dari menyimpan aset melalui tabungan, menjadi bergeser ke investasi di pasar modal.
Dus, KSEI telah menyusun program strategis dan rencana pada 2025. Salah satunya, pengembangan layanan urun dana melalui pembuatan platform integrasi, yang direncanakan rampung pada 2025. Direktur Keuangan dan Administrasi KSEI, Imelda Sebayang, mengatakan platform tersebut bertujuan meningkatkan efisiensi maupun efektivitas proses bisnis pada layanan dimaksud.
Selain itu, ada program lain seperti penguatan sistem pengawasan, serta KSEI yang akan menjadi penerbit legal entity identifier (LEI).
Hingga 29 November 2024, SID investor pasar modal Indonesia mencapai 14,58 juta, bertumbuh 20 persen (YoY) dari 12,17 juta SID pada periode sama tahun lalu.
Sementara itu, secara akumulatif SID investor yang tercatat pada sistem KSEI telah mencapai 19,06 juta, meningkat 18 persen (YoY) dari periode serupa yang berjumlah hampir 16,44 juta. Itu meliputi SID investor saham, surat utang, reksa dana, dan surat berharga negara (SBN), serta efek lainnya.
Lebih lanjut, KSEI menyatakan terdapat 3.223 efek di C-BEST hingga 29 November 2024, bertumbuh 13 persen (YoY) dari 2.862 pada periode sama 2023. Secara mendetail, 30 persen adalah saham, 25 persen obligasi korporasi, 8 persen sukuk, 5 persen term notes, 2 persen obligasi pemerintah, dan 1 persen SBSN, serta sisanya (29 persen) adalah efek lainnya.
Nilai aset di C-BEST mencapai Rp8.055 triliun, naik 4 persen (YoY) dari Rp7.744 triliun. Namun, nilai AUM di S-INVEST dan jumlah produk investasi hanya bertumbuh masing-masing 1 persen (YoY).