Emiten Tol Milik Jusuf Hamka Tambah Modal Lewat Rights Issue

Jakarta, FORTUNE - Emiten infrastrustuk jalan tol milik Jusuf Hamka, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) berencana menambah modal melalui pemberian hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Perusahaan akan menawarkan sebanyak-banyaknya 2,23 milar saham dengan nilai nominal Rp500 per lembar.

Adapun waktu dan harga pelaksaan, serta jumlah final penerbitan saham akan perseroan umumkan lewat prospektus pada 21 Februari mendatang.

Sebagai informasi, permohonan persetujuan PUT (Penawaran Umum Terbatas) III CMNP akan disampaikan lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (17/2).

Setelah pengumuman rencana rights issue pada Selasa (15/2) petang, saham CMNP membuka perdagangan Rabu (16/2) di level 2.110. Kemudian terpantau melemah 1,90 persen pada pukul 11.10 WIB.

Meski demikian, saham CMNP tercatat menguat 17,92 persen dalam lima hari terakhir. Kenaikan bulanannya bahkan mencapai 24,39 persen dari Rp1.640 menjadi Rp2.060. Kemudian, sepanjang perdagangan tahun ini, sahamnya juga sudah menguat 9,68 persen.

Perusahaan memperkirakan, aksi korporasi ini akan memberikan sejumkah dampak terhadap kinerja sebagai berikut: 

-Diperolehnya tambahan modal baru yang memperkuat struktur permodalan, sehingga bisa menyokong rencana ekspansi usaha dan entitas anak berupa investasi jalan tol dan fasilitas pendukungnya.

- Meningkatkan jumlah saham beredar, sehingga diharap bisa menambah likuiditas saham CMNP.

- Menambah pos akun kas dan setara kas, serta ekuitas yang nilainya sesuai dengan harga pelaksanaan.

- Memperbaiki rasio-rasio keuangan perseroan.

Sebagai informasi, CMNP memiliki total aset sejumlah Rp16,01 triliun per 31 Desember 2021. Total ekuitasnya hampir mencapai Rp10,7 triliun.

Dengan asumsi PUT III terlaksana seluruhnya, maka jumlah aset CMNP akan bertambah menjadi Rp21,7 triliun; sedangkan ekuitasnya menjadi hampir Rp16,4 triliun.

Selain itu, pemegang saham perseroan akan terdilusi kepemilikan sahamnya (maksimal 25 persen) apabila tak menggunakan hak untuk memesan saham baru dalam PUT III.