Laba Bersih Indomie 2022 Turun 28%, meski Pendapatan Naik
Pendapatan Indofood CBP Sukses Makmur naik 14%.
Jakarta, FORTUNE - Emiten pemilik merek Indomie, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) meraih pertumbuhan dua digit pada penjualan bersih sepanjang 2022. Saham ICBP pun naik 1,7 persen di sesi perdagangan pertama, Selasa (28/3).
Penjualan bersih konsolidasinya bertumbuh 14,1 persen (YoY), dari Rp56,8 triliun menjadi Rp64,8 triliun. Sementara itu, laba usahanya naik 14,5 persen (YoY) dari Rp11,7 triliun menjadi Rp13,4 triliun. Kendati demikian, laba bersih ICBP menurun 28,1 persen (YoY) dari Rp6,4 triliun menjadi Rp4,6 triliun. Laba per saham dasar pun turut terpangkas menjadi Rp393, dari sebelumnya Rp549.
Kinerja itu perseroan raih di tahun dengan berbagai tantangan bagi perusahaan FMCG, meliputi ketegangan geopolitik, perubahan kebijakan dan peraturan, serta sejumlah harga komoditas yang naik.
Di tengah situasi itu, beban pokok penjualan Indofood CBP Sukses Makmur membengkak dari Rp36,5 triliun menjadi Rp43,0 triliun. Begitu juga dengan beban keuangan sebesar Rp6,2 triliun, dari sebelumnya Rp1,9 triliun.
Fasilitas produksi dan produk baru ICBP pada 2022
Berdasarkan materi paparan publik pada Maret 2023, kegiatan operasional ICBP didukung oleh lebih dari 80 fasilitas produksi di Indonesia, Malaysia, Afrika, Timur Tengah, dan Eropa Tenggara.
Sepanjang 2022, ICBP merilis berbagai produk baru, di antaranya: Indomie Goreng Kebab Rendang dan Ayam Pop, Supermi Nutrimi, Pop Mie Pedas Dower Rasa Pangsit Jontor, Indomilk Susu Steril Plain dan Honey, Indomilk Korean, dan Indofood Racik Gule Daging.
“Di 2023, kami akan tetap fokus mengembangkan kegiatan usaha di Indonesia dan di luar Indonesia secara organik, mengoptimalkan keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan profitabilitas, memperkuat posisi pasar di seluruh kategori produk, serta menjaga posisi neraca yang sehat,” jelas Direktur Utama dan CEO Indofood CBP Sukses Makmur, Anthoni Salim, dikutip Selasa.
Adapun, kas dan setara kas ICBP pada akhir tahun 2022 mencapai Rp15,7 triliun, dari sebelumnya hampir Rp20,4 triliun pada 2021. Total asetnya sendiri mencapai Rp115,3 triliun, sedangkan liabilitasnya berjumlah Rp57,8 triliun. Bagaimana dengan jumlah liabilitas? Jumlahnya mencapai Rp57,5 triliun.