Mirae Asset Beberkan Saham Berdividen Tinggi Layak Pantau Tahun Ini
Pasar saham masih akan berada pada zona positif.
Fortune Recap
- 80 saham berdividen tinggi dapat menjadi pilihan investasi di tengah volatilitas pasar akibat perang dagang global.
- 5 saham utama pilihan dari Mirae Asset antara lain BJTM, BBRI, PTBA, PGAS, dan TPMA.
- Puncak musim dividen terletak pada Maret-Juni dan sepanjang kuartal IV, dengan proyeksi ekonomi Indonesia mencapai 5% di tahun 2025.
Jakarta, FORTUNE - PT Mirae Asset Sekuritas menyatakan di tengah adanya volatilitas pasar sebagai dampak dari perang dagang global, terdapat 80 Saham berDividen tinggi yang dapat menjadi pilihan bagi para investor.
Dari 80 pilihan saham, lima saham utama pilihan dari Mirae Asset adalah PT BPD Jawa Timur Tbk (BJTM), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Trans Power Marine Tbk (TPMA).
Head of Propietary Investment Mirae Asset Sekuritas, Handiman Soetoyo, menyatakan kelima saham di atas akan menjadi penyumbang terbesar dari prediksi total dividen seluruh emiten yang tercatat di BEI pada 2025 sebesar Rp322,4 triliun.
“Kalau kita catat dividen tahun lalu itu mencapai rekor tertinggi Rp364,2 triliun atau naik 1,95% dari tahun sebelumnya. Angka ini jauh diatas perkiraan sebab ada dividen spesial dari PT Alamtri Resources Tbk (ADRO),” ujar Handiman dalam agenda Mirae Asset Media Day: Januari 2025, Selasa (14/1).
Di samping kelima saham di atas, sektor keuangan dan sektor energi menjadi sektor pilihan teratas yang masih akan memberikan kontribusi terbesar bagi pembagian dividen.
Sepanjang tahun ini, Mirae Asset Sekuritas menyebut sejumlah saham dari sektor energi yang berpotensi memberikan dividen terbesar, yaitu ADRO, AKRA, BSSR, ELSA, GEMS, ITMG, KKGI, MBAI, MCOL, PGAS, PTBA, TEBE, dan TPMA.
Sementara itu, dari sektor keuangan adalah BJTM, BJBR, BBRI, TUGU, ADMF, BTPS, ASDM, BNGA, AMOR, BBNI, BMRI, NISP, BFIN, dan PANS.
Hal ini disebabkan oleh data bahwa pada 2024, PT Alamtri Resources Tbk (ADRO) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi emiten pembagi dividen terbesar masing-masing Rp 54,4 triliun dan Rp 48,1 triliun pada 2024.
Karena itu, total setoran dividen perusahaan BUMN ke pemerintah hingga November 2024 telah melebihi target, yaitu Rp86,4 triliun.
“Mengingat target penerimaan dividen BUMN yang masih meningkat, yaitu Rp90 triliun, kami meyakini BUMN yang listed akan tetap memberikan dividen yang besar tahun ini,” katanya.
Untuk musim dividen, Handiman menyatakan puncak musim dividen setiap tahunnya terletak pada Maret-Juni dan sepanjang kuartal IV.
Dalam kesempatan yang sama, Head of Research dan Chief Economist Mirae Asset Sekuritas, Rully Arya, optimistis pasar saham Indonesia masih akan berada pada zona positif di tengah potensi perang dagang pada era pemerintahan Donald Trump.
“Meskipun sekarang para pelaku pasar masih menunggu berita positif dari global dan dalam negeri, kami masih optimistis terhadap pasar saham Indonesia karena dua faktor dalam negeri yaitu inflasi yang stabil dan daya beli yang terjaga,” ujarnya.
Rully mengatakan inflasi di Indonesia terlihat menunjukkan penurunan serta didorong oleh stabilitas harga makanan. Selain itu, pembatasan pemberlakuan PPN 12 persen juga akan menjadi sentimen positif dalam menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat Indonesia.
“Ekonomi Indonesia di tahun 2025 akan mencapai 5% dengan posisi suku bunga acuan 5,5% pada akhir tahun,” katanya.
Sementara itu, Bank Indonesia diproyeksi akan menurunkan suku bunga pada semester II-2024, imbas dari antisipasi terhadap efek kebijakan Trump.