Petrosea (PTRO) Peroleh Kontrak Dari Vale (INCO) Senilai US$1 Miliar
Petrosea raih kontrak Rp16 triliun untuk 10 tahun.
PT Petrosea Tbk menerbitkan obligasi dan sukuk berkelanjutan tahap I 2024, Senin (16/12).Fortune Recap
- PT Petrosea Tbk akan menerima kontrak senilai US$1 miliar dari PT Vale Indonesia Tbk untuk tambang di Bahodopi, Sulawesi Tengah.
- Kontrak tersebut berlaku selama sepuluh tahun dan perseroan akan melakukan kewajiban penyampaian informasi setelah kontrak ditandatangani.
- Pendapatan PTRO selama 9 bulan pertama 2024 meningkat menjadi US$509,91 juta dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$418,79 juta.
Jakarta, FORTUNE - Emiten kontraktor tambang milik Prajogo Pangestu, PT Petrosea Tbk (PTRO), akan menerima kontrak senilai US$1 miliar atau setara dengan Rp16 triliun dari PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
“Dapat kami klarifikasi dan sampaikan, bahwa proyek yang disebutkan memang merupakan salah satu proyek potensial yang sedang dalam proses finalisasi kontrak,” ujar Sekretaris Perusahaan PTRO, Anto Broto, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (14/1).
Sesuai dengan Peraturan No. I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi serta POJK No. 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Atas Informasi atau Fakta Material oleh Emiten atau Perusahaan Publik, perseroan akan melakukan kewajiban penyampaian informasi setelah kontrak ditandatangani.
INCO akan menggunakan jasa PTRO untuk tambang di Bahodopi, Sulawesi Tengah. Nilai kontrak senilai US$1 miliar tersebut berlaku untuk jangka waktu sepuluh tahun.
Melalui keterangannya, Anto mengatakan belum ada informasi yang akan berpengaruh pada kinerja dan harga saham perseroan.
Sebelumnya, PTRO telah menandatangani term sheet perjanjian jasa pertimbangan antara PT Niaga Jasa Dunia (NJD) dan PT Bara Prima Mandiri (BPM). Durasi perjanjian jasa pertimbangan berlaku efektif dari 5 November 2024 hingga 31 Desember 2034.
“Durasi perjanjian jasa pertimbangan tersebut akan tunduk pada pemenuhan persyaratan-persyaratan yang telah disepakati para pihak,” kata Anto dalam keterbukaan informasi BEI, Rabu (6/11/2024).
Ruang lingkup pekerjaan yang diberikan kepada PTRO adalah pengupasan lapisan penutup dan penggalian batu bara dengan estimasi produksi lapisan penutup sebesar 135,46 juta BCM dan produksi batu bara sebesar 7,53 juta ton. Estimasi nilai pekerjaan berdasarkan term sheet tersebut mencapai Rp4,03 triliun.
“Memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha perseroan serta meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perseroan,” kata Anto.
Sementara itu, pendapatan PTRO selama 9 bulan pertama 2024 melonjak menjadi US$509,91 juta dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai US$418,79 juta.
