Kemenkomarves Dorong Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Polusi Udara

Bukan masalah instan, polusi udara mirip seperti kesehatan.

Kemenkomarves Dorong Kolaborasi Pemerintah-Swasta Atasi Polusi Udara
ilustrasi polusi udara (unsplash.com/Amir Hosseini)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Fortune Recap

  • Kemenkomarves dan bisnis swasta kolaborasi atasi polusi udara
  • Pemerintah lakukan elektrifikasi transportasi, dekarbonisasi, dan pengelolaan limbah
  • Transisi ekonomi hijau cepat di Indonesia dengan kendaraan listrik dan biofuel

Jakarta, FORTUNE – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) menyatakan Kolaborasi bersama kalangan bisnis (swasta) dan dunia internasional merupakan Solusi mengatasi polusi udara.

Deputi Bidang Infrastruktur dan Transportasi Kemenkomarves, Rachmat Kaimuddin, mengatakan bahwa kemitraan tersebut merupakan bagian dari strategi jangka panjang dalam menghadapi polusi udara, layaknya masalah kesehatan.

“Seperti halnya obesitas, kita tidak bisa mengharapkan hasil instan melalui pendekatan cepat, seperti berpusasa sehari dan langsung sehat. Kita harus mengubah gaya hidup kita,” ujarnya dalam keterangan, Selasa (5/11).

Sumber polusi udara, menurutnya berasal dari emisi atau masalah yang dihasilkan aktivitas manusia, seperti transportasi dan industri. Maka dari itu, kolaborasi kalangan–pemerintah dan swasta–di berbagai aktivitas diharapkan bisa membantu mengatasi masalah polusi udara.

Upaya pemerintah

Rachmat Kaimuddin mantan Direktur Utama Bukalapak, dan saat ini menjabat sebagai Technology & Sustainability Development Special Advisor Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi. (Dok. Istimewa)

Menurut Rachmat, pemerintah sudah melakukan berbagai upaya, seperti elektrifikasi sektor transportasi, mendorong dekarbonisasi di sektor pembangkit listrik, dan mempromosikan pengelolaan limbah ramah lingkungan.

Momentum kolaborasi ini juga sempat disinggung dalam event internasional, seperti Conference of the Parties (COP28) yang digelar di Dubai belum lama. Salah satu sesi di acara tersebut bertujuan untuk meningkatkan skala implementasi dekarbonisasi serta mengidentifikasi sejumlah sektor yang berpotensi mendorong inisiatif udara bersih dan menggalang komitmen dari sektor swasta.

Transisi berjalan cepat

Salah satu SPKLU yang dibangun oleh PLN. (dok. PLN)

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri, Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Shinta Kamdani, mengungkapkan bahwa transisi ekonomi hijau yang rendah karbon, saat ini berjalan sangat cepat di Indonesia.

Menurutnya, pertumbuhan kendaraan listrik, sampai inovasi penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, seperti biofuel atau bioethanol, berpotensi menurunkan polusi udara, sekaligus menciptakan banyak lapangan kerja baru.

“Upaya kolektif yang melibatkan kolaborasi internasional antara pemerintah dan mitra non-pemerintah sangat penting untuk mengatasi tantangan yang mendesak,” katanya.

Magazine

SEE MORE>
The Art of M&A
Edisi November 2024
Businessperson of the Year 2024
Edisi Oktober 2024
Turning Headwinds Into Tailwinds
Edisi September 2024
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024

IDN Channels

Most Popular

Harga Saham Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Hari Ini, 21 November 2024
Siapa Pemilik Grab? Perusahaan Jasa Transportasi Terbesar
Terima Tawaran US$100 Juta Apple, Kemenperin Tetap Tagih Rp300 Miliar
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 21 November 2024
Tolak Wacana PPN 12 Persen, Indef Usulkan Alternatif yang Lebih Adil
Harga Saham GoTo Group (GOTO) Hari Ini, 22 November 2024