PPKGBK Ungkap Integrasi Kawasan Jadi Tantangan Utama Pengelolaan GBK

Pendapatan GBK di tahun 2023 mencapai Rp415 miliar.

PPKGBK Ungkap Integrasi Kawasan Jadi Tantangan Utama Pengelolaan GBK
Kawasan Gelora Bung Karno. (Unsplash/Dino Januarsa)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (GBK">PPKGBK) mengungkapkan mengungkapkan sejumlah tantangan besar dalam pengelolaan GBK menuju proses transformasi. Integrasi Kawasan seluas 279,1 hektare–dengan fasilitas olahraga, pemerintahan, dan komersial– menjadi salah satu tantangan utama. 

Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi Arif Kusumo, mengatakan dengan tantangan ini, pihaknya berupaya fokus dan memastikan para pengunjung bisa langsung terkoneksi dengan berbagai sarana transportasi publik seperti MRT, Transjakarta, maupun fasilitas shuttle di dalam kawasan.

Apalagi, saat ini jumlah pengunjung harian GBK di luar event, meningkat drastis sampai rerata 25.000 pengunjung per hari sehingga memerlukan akses transportasi yang memadai. Oleh sebab itu, sarana perpindahan pengunjung harus bisa menyatu dan memudahkan masyarakat.

“Karena aspek ini bisa memastikan pengunjung lebih nyaman untuk bisa beraktivitas di dalam komplek GBK. Kalau sudah lebih nyaman dalam berpindah, maka mereka tidak perlu lagi bawa mobil atau motor, dan hal ini akan membantu lingkungan jadi lebih baik,”  ujar Rakhmadi dalam media gathering, Selasa (3/9).

Selain integrasi antarkawasan, hal lain yang juga menantang menurutnya adalah optimalisasi pengelolaan aset negara yang bernilai Rp348 triliun dengan kepastian hukum yang jelas dan transparan. Dengan adanya kejelasa hukum pada setiap sarana di sekitar kawasan, maka pihak PPKGBK akan lebih leluasa untuk memaksimalkan potensi ekonomi yang bisa didapatkan dari pengelolaan sarana tersebut.

“Pengembangan gedung baru, peningkatan standar internasional untuk venue, serta pengelolaan konvensi dan acara hiburan secara mandiri, adalah beberapa langkah konkret yang diambil untuk mencapai visi GBK sebagai pusat olahraga dan hiburan terintegrasi yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Rakhmadi.

Prioritas

Pembagian wilayah pengelolaan kawasan GBK. (dok. PPKGBK)

Dalam lima tahun terakhir, PPKGBK mengungkapkan ada sejumlah proses modernisasi dan peningkatan fasilitas yang dilakukan, termasuk di antaranya proses transformasi Jakarta Convention Centre (JCC) menjadi Gelora Convention Centre (GCC) yang nantinya akan dikelola secara mandiri dan jadi destinasi MICE (Meetings, Incentives, Conferences, Exhibitions) utama di jantung Kota Jakarta.

“Pusat MICE di Jakarta yang ada di tengah kota hanya ada di kawasan GBK. Lainnya, kita mesti ke area Pekan Raya Jakarta (PRJ)-JIExpo, atau ICE BSD dan NICE yang sedang dibangun di Pantai Indah Kapuk,” kata Rakhmadi.

Pengelolaan pusat acara ini, menurutnya penting untuk mendukung berbagai penyelenggaraan acara seperti konser, pameran, sampai konferensi kenegaraan.

Dengan demikian, keberadaan pusat acara di GBK ini juga akan berdampak langsung pada reputasi Indonesia di mata dunia. “Ini yang utama untuk kami selamatkan, karena banyaknya perbaikan fisik maupun manajemen yang harus dilakukan, untuk meningkatkan pelayanan,” katanya.

Kinerja dan target

Acara Media Gathering PPKGBK, Selasa (3/9). (Fortuneidn/Bayu Satito)

PPKGBK mencatat pendapatan sebesar Rp415 miliar pada 2023, tertinggi sejak GBK pertama berdiri pada tahun 1962 dan meningkat 39,26 persen dari pendapatan sebelum pandemi (2019) sebesar Rp298 miliar.

Pada 2023, GBK digunakan untuk sejumlah event adengan total mencapai 559 kegiatan. “Acara olahraga tetap menjadi okupansi utama dengan total 250 kegiatan atau 45 persen dari total keseluruhan acara,” ujarnya sambil mengutarakan bahwa GBK menargetkan pendapatan sebesar Rp500 miliar di tahun 2024.

Sedangkan, beberapa pencapaian yang sudah dilakukan, antara lain dukungan pelatnas atlet tanpa biaya, revitalisasi fasilitas olahraga, pembangunan Indonesia Arena, penyelenggaraan berbagai konser musisi lokal dan mancanegara, memenangkan perkara Perdata dan Tata Usaha Negara untuk Blok 15, peresmian kerja sama Hotel Atlet bersama Artotel, digitalisasi layanan pembayaran, sampai dengan proyek ramah lingkungan dan sebagainya.

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

12 Tahun Dijual, Rumah Mewah Michael Jordan di Chicago Akhirnya Laku
Isak Tangis Sri Mulyani di Banggar DPR Usai Sepakati RUU APBN 2025
OnlyFans Cetak Rekor Pendapatan, Capai US$6,6 Miliar di 2023
Perbedaan Istana Garuda dan Istana Negara IKN, Jangan Keliru
Alibaba Pertahankan Kepemilikan 88 Miliar Saham GoTo hingga 5 Tahun
Bunga Acuan Turun, BI Proyeksikan Kredit Bank Tumbuh 12%