NEWS

PPKGBK Targetkan Pendapatan Rp500 Miliar Pada Akhir 2024

PPKGBK wajib setor 15% pendapatan ke negara dalam rupa PNBP.

PPKGBK Targetkan Pendapatan Rp500 Miliar Pada Akhir 2024Kawasan Gelora Bung Karno. (Unsplash/Dino Januarsa)
23 July 2024

Jakarta, FORTUNE - Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (BLU-PPKGBK), lembaga pengelola bisnis GBK, menargetkan Pendapatan tahun ini mencapai Rp500 miliar.

Direktur Keuangan PPKGBK, Hendry Arisandi, dengan target ini maka pada tahun depan pendapatan yang dicapai diharapkan bisa di atas Rp500 miliar. “Target ini dinilai oleh Kementerian Keuangan di bawah Direktorat Penerimaan Bukan Pajak (PNBP). Berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, potensi, dan pemanfaatan fasilitas di GBK–seperti Indonesia Arena,” katanya menjawab pertanyaan Fortune Indonesia, Senin (22/7).

Di sisi lain, potensi belanja PPKGBK pada 2024 akan mencapai 85 persen dari total target pendapatan atau sekitar Rp425 miliar. Hal ini disebabkan oleh kewajiban PPKGBK untuk menyetor 15 persen total pendapatan kepada kas negara, yang jadi tanggung jawab Kementerian Keuangan, melalui mekanisme PNBP.

Dengan potensi besar yang dimiliki oleh GBK, kata Hendry, pihaknya optimistis pendapatan tahun ini akan melampaui target yang telah ditetapkan. Hal ini mengingat banyaknya acara-acara besar yang akan diadakan di kawasan GBK pada semester kedua 2024, seperti konser dan acara-acara lain yang mendatangkan trafik pengunjung.

Rencana menuju PSN

Direktur Keuangan PPKGBK, Hendry Arisandi.
Direktur Keuangan PPKGBK, Hendry Arisandi. (Fortuneidn/Bayu Satito)

Hendry mengungkapkan bahwa GBK juga tengah mempersiapkan diri untuk menyandang status Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2025. Hal ini masih digodok Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi. “Mereka masih menggali, mencari daftar inventaris mana saja yang masih diperlukan di kawasan GBK,” ujarnya.

Sebelum menyandang status PSN, salah satu yang dibutuhkan menurutnya adalah regulasi sebagai dasar pengembangan kawasan GBK. Hal ini cukup penting, karena syarat menjadi PSN cukup berat dan tidak bisa dipenuhi hanya dalam sekejap. Namun, PPKGBK yakin pengajuan ini sejalan dengan semangat pemerintah untuk bisa menggunakan GBK sebagai salah satu sumber pendapatan bagi negara.

Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi Afif Kusumo, menjelaskan dengan menyandang status PSN, GBK bisa mendapatkan keuntungan berupa bebas cukai masuk untuk beberapa area di GBK, untuk kegiatan-kegiatan penting seperti konser yang mendatangkan peralatan dari luar negeri.

“PSN itu akan banyak mendatangkan kemudahan dari sisi pajak, cukai, dan perizinan, sehingga membantu GBK sebagai destinasi sport tourism bisa segera terwujud,” katanya dalam acara diskusi bersama Himpunan Anak Media (HAM), Kamis (19/7).

Investasi baru

Acara diskusi PPKGBK dengan Himpunan Anak Media, Kamis (18/7).
Acara diskusi PPKGBK dengan Himpunan Anak Media, Kamis (18/7). (Fortuneidn/Bayu Satito)

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.