PPKGBK Targetkan Pendapatan Rp500 Miliar Pada Akhir 2024

PPKGBK wajib setor 15% pendapatan ke negara dalam rupa PNBP.

PPKGBK Targetkan Pendapatan Rp500 Miliar Pada Akhir 2024
Kawasan Gelora Bung Karno. (Unsplash/Dino Januarsa)
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Badan Layanan Umum Pusat Pengelolaan Komplek Gelanggang Olahraga Bung Karno (BLU-PPKGBK), lembaga pengelola bisnis GBK, menargetkan Pendapatan tahun ini mencapai Rp500 miliar.

Direktur Keuangan PPKGBK, Hendry Arisandi, dengan target ini maka pada tahun depan pendapatan yang dicapai diharapkan bisa di atas Rp500 miliar. “Target ini dinilai oleh Kementerian Keuangan di bawah Direktorat Penerimaan Bukan Pajak (PNBP). Berdasarkan tahun-tahun sebelumnya, potensi, dan pemanfaatan fasilitas di GBK–seperti Indonesia Arena,” katanya menjawab pertanyaan Fortune Indonesia, Senin (22/7).

Di sisi lain, potensi belanja PPKGBK pada 2024 akan mencapai 85 persen dari total target pendapatan atau sekitar Rp425 miliar. Hal ini disebabkan oleh kewajiban PPKGBK untuk menyetor 15 persen total pendapatan kepada kas negara, yang jadi tanggung jawab Kementerian Keuangan, melalui mekanisme PNBP.

Dengan potensi besar yang dimiliki oleh GBK, kata Hendry, pihaknya optimistis pendapatan tahun ini akan melampaui target yang telah ditetapkan. Hal ini mengingat banyaknya acara-acara besar yang akan diadakan di kawasan GBK pada semester kedua 2024, seperti konser dan acara-acara lain yang mendatangkan trafik pengunjung.

Rencana menuju PSN

Direktur Keuangan PPKGBK, Hendry Arisandi. (Fortuneidn/Bayu Satito)

Hendry mengungkapkan bahwa GBK juga tengah mempersiapkan diri untuk menyandang status Proyek Strategis Nasional (PSN) pada 2025. Hal ini masih digodok Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi. “Mereka masih menggali, mencari daftar inventaris mana saja yang masih diperlukan di kawasan GBK,” ujarnya.

Sebelum menyandang status PSN, salah satu yang dibutuhkan menurutnya adalah regulasi sebagai dasar pengembangan kawasan GBK. Hal ini cukup penting, karena syarat menjadi PSN cukup berat dan tidak bisa dipenuhi hanya dalam sekejap. Namun, PPKGBK yakin pengajuan ini sejalan dengan semangat pemerintah untuk bisa menggunakan GBK sebagai salah satu sumber pendapatan bagi negara.

Direktur Utama PPKGBK, Rakhmadi Afif Kusumo, menjelaskan dengan menyandang status PSN, GBK bisa mendapatkan keuntungan berupa bebas cukai masuk untuk beberapa area di GBK, untuk kegiatan-kegiatan penting seperti konser yang mendatangkan peralatan dari luar negeri.

“PSN itu akan banyak mendatangkan kemudahan dari sisi pajak, cukai, dan perizinan, sehingga membantu GBK sebagai destinasi sport tourism bisa segera terwujud,” katanya dalam acara diskusi bersama Himpunan Anak Media (HAM), Kamis (19/7).

Investasi baru

Acara diskusi PPKGBK dengan Himpunan Anak Media, Kamis (18/7). (Fortuneidn/Bayu Satito)

PPKGBK terus menata berbagai aset untuk menyambut investasi-investasi baru. ”Kami memiliki blue print pengembangan kawasan olahraga, wisata, area komersial hingga taman kota sambil melindungi cagar budaya yang banyak di sini, serta menjaga kehijauan lingkungan,” ujar Rakhmadi.

Kompleks GBK memiliki luas lahan 280 hektare, dengan lebih dari 50 persen sebagai kawasan olahraga, dan sisanya hampir berimbang antara area komersial dan pemerintahan. Salah satu titik yang masuk dalam rencana revitalisasi adalah eks Hotel Sultan, yang akan dibangun menjadi area komersial, pusat bisnis, dan area hijau yang terintegrasi.

Salah satu rencana yang akan sedang dijajaki untuk pengembangan GBK melalui investasi baru adalah pembangunan terowongan bawah tanah sepanjang 1 kilometer, dari Stadion Utama GBK ke Stasiun MRT Istora Mandiri di bawah Jalan Jenderal Sudirman.

Terowongan ini, kata Rakhmadi, dibutuhkan untuk melayani akses publik yang datang dan pulang dari berbagai event di kawasan GBK, dengan menggunakan MRT.

”Jadi ini adalah manajemen massa. Dengan adanya akses bawah tanah yang terintegrasi dengan Stasiun MRT, massa bisa dipecah lagi dari dan ke berbagai arah, tidak hanya lewat atas. Kami berusaha menghindari penumpukan dan antrean panjang,” ujarnya.

Related Topics

PPKGBKPendapatan

Magazine

SEE MORE>
Indonesia's Biggest Companies
Edisi Agustus 2024
Human-AI Collaboration
Edisi Juli 2024
The Local Champions
Edisi Juni 2024
The Big Bet
Edisi Mei 2024
Chronicle of Greatness
Edisi April 2024
[Dis] Advantages As First Movers
Edisi Maret 2024
Fortune Indonesia 40 Under 40
Edisi Februari 2024
Investor's Guide 2024
Edisi Januari 2024

Most Popular

35 Ucapan Maulid Nabi Muhammad 2024, Penuh Makna!
Meninjau Valuasi Spin-Off Anak Usaha Adaro dan Dampaknya
Adhi Karya Digugat PKPU Gara-Gara Proyek Hambalang
Apakah Uang Rp100 Ribu Bisa investasi? Ini Pilihannya
Mobil BYD Mulai Banyak Terlihat di Jalan, Ini Data Impornya
Tiga Pesan Penting Sidang Kabinet Terakhir Jokowi di IKN