BUSINESS

Artotel Resmi Kelola Hotel Atlet di Kawasan Gelora Bung Karno

Pengelolaan diawali renovasi dalam dua tahapan.

Artotel Resmi Kelola Hotel Atlet di Kawasan Gelora Bung KarnoAcara penandatanganan MoU Artotel dengan PPKGBK, Senin (22/4). (Fortuneidn/Bayu Satito)
22 April 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE – Jaringan Hotel, Artotel Group, memeprkuat bisnis sebagai mitra pemerintah dalam pengoperasian fasilitas hotel di kawasan Gelora Bung Karno, yang kini bernama Artotel Gelora Senayan melalui kerja sama dengan Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK).

Founder sekaligus CEO Artotel Group, Erastus Radjimin, mengatakan bahwa proses transisi pengelolaan manajemen hotel yang sebelumnya dikenal sebagai Hotel Atlet Century ini sudah dimulai sejak Desember 2023. “Rencana kami, di bulan Oktober 2024, publik akan menikmati wajah serta kualitas fase pertama dari pembaruan hotel,” ujarnya dalam acara penandatanganan kerja sama ini, Senin (22/4).

Hotel ini nantinya mengalami proses renovasi–seraya terus buka untuk umum–dalam dua fase, sampai target awal 2025, Artotel Gelora Senayan bisa beroperasi secara penuh. Tak hanya mengelola hotel dengan nilai sejarah dan penting bagi para atlet Indonesia,  Artotel juga akan mendukung visi PPKGBK dalam mewujudkan kawasan olahraga, seni, budaya, dan hiburan Indonesia yang berkelas internasional.

Menurutnya, renovasi itu akan dilakukan pada sejumlah fasilitas fisik, mulai dari fasad, lobi hotel, ruang meeting, ruang kamar, dan berlanjut padafasilitas-fasilitas kebugaran yang bisa dimanfaatkan bagi para atlet nasional, seperti kolam renang, lapangan tenis, spa, sampai fasilitas sport recovery. Dari 594 kamar yang tersedia, 474 di antaranya akan diperuntukkan bagi tamu umum, sementara sisanya khusus bagi para atlet.

“Kebetulan, dari sisi soul-nya Artotel, kami tidak terlalu percaya dengan predikat hotel berbintang. Kami selalu percaya pada kemampuan Artotel untuk menjadi sebuah hotel butik. Jadi kalau ditanya bintang berapa, kami ada di antara bintang empat atau lima, karena bintang tidak selalu mencerminkan kualitas, melainkan hanya fasilitas,” ujar Eri. “Fokus yang akan kami tawarkan adalah dari sisi pengalaman pelanggan.”

Related Topics